Postur Tubuh Mempengaruhi Pilihan Motor Part II (motor matik )

Gambar Kartun Cewek BerjilbabMelanjutkan postingan tahun lalu disini...,Postingan ini terinspirasi dari status FB seorang teman di dunia si “muka buku” yang juga merupakan langganan mas sayur di kota jayapura.Seorang ibu rumah tangga yang sebenarnya sudah mapan dan  baru saja membeli rumah baru di salah satu distrik kota Jayapura.Suaminya adalah seorang bendahara sebuah Universitas Islam besar di kota Jayapura dan mobilitasnya harus di tempuh dengan kendaraan roda 4. Dan ibu ini rupanya membutuhkan sebuah motor untuk sarana antar jemput anaknya yang masih TK. Dan pilihannya tentu bisa di tebak…,motor bertransmisi otomatis yang memberikan kemudahan dan kenyamanan bagi ibu- ibu yang memang nggak mau repot…    Screen shoot nya di bawah ini..

screen shoot mbak desyTernyata si Ibu yang sebenarnya masih pantas di panggil ‘mbak’ ini   😀    lagi bingung milih merk H atau Y..Dan mas sayur pun memberikan komentar yang spontan karena melihat postur tubuh si mbak yang semampai semeter tak sampai ,yaitu honda beat FI,namun di luar dugaan,ternyata si mbak masih menganggap jika Honda Beat FI masih terlalu kecil baginya dan balik nanya tentang Honda Vario 125.

Baca Juga :  Pakai Lampu HID itu Kebutuhan Atau Sekedar Tampil Beda..?

Dan ini merupakan kasus nyata yang banyak terjadi di masyarakat kita jika seorang calon pembeli motor akan memilih motor yang sesuai dengan postur tubuhnya,selain faktor selera lho ya..Dan Hal ini mungkin sudah menjadi pertimbangan bagi pabrikan r2 tanah air untuk menelorkan varian yang di sukai oleh pasar.

Advertisements

Comment with your Facebook account

Author: Mas Sayur

25 thoughts on “Postur Tubuh Mempengaruhi Pilihan Motor Part II (motor matik )

  1. sebetulnya sih iya mas..
    Namun kadang faktor “U” (uang dan Usia) bisa saja membantahkannya dan lebih memilih memenuhi keinginan walaupun akhirnya tak serasi…
    Temen saya yg tergolong (ma’af) boncel, dia tetap beli ninja yg 250, pdh pas dipake saya & teman2 rada nyengir ngliatnya.. 🙂 mau naik aja jinjit, maklum orang tuanya “punya” dan dia masih lajang,
    Nék saya (tinggi 177cm) pake bebek yg shock belakang dipendekin, kaki terlihat tlalangan… ya tetep ora tak pikiri… :mrgreen:
    http://wijaya3.wordpress.com/

  2. dulu waktu masih punya tiger jg klo servise dpt mekanik yg tidak tinggi jd ky orang meluk motor,sering was-was jatuh gak ya.sampe satu bengkel ketawa(bukan Bengkel resmi)

  3. Akur, memang idealnya memilih sepeda motor yang sesuai postur tubuh, tinggi dan berat badan, tetapi kembali ke masing-masing individu lagi, ada yang membeli motor sesuai kebutuhan dan ada yang sesuai keinginan.

  4. aku punya temen orangnya ga tinggi2 amat paling <160cm , tapi ngotot pengen beli tiger (tahun 2004an) ,tapi ya gitu habis beli langsung sok breker depan diplorot habis,ganti ban 17" tetep jinjit,tak kasih saran "bawa dingklik aja bro" dianya malah ngakak,lha sekarang malah beli ninin250

  5. Orang berpostur besar ‘terpaksa’ beli motor besar
    Orang berpostur kurang besat juga memgidamkan bahkan terobsesi motor besar krn mengkompemsasi tubuhnya yg mungil.

    1. D-tracker mbok ya dibeli lalu dihibahkan ke saya mas, wis nyoba kok ya enak juga.. Sesuai dengan tubuh dan lingkungan rumah saya yang jalannya amburadul…. :mrgreen:

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.