Debt Colector Rampas Motor Kredit Macet,Kantor Leasing di Gerebek Warga

image

Nonton berita di TV swasta,beritanya seperti judul di atas. Kejadiannya di salah satu kabupaten di Jawa Timur.
Di dorong rasa ingin tahu yang besar,lanjut browsing..tanya sama mbah gugel.. dan ketemu juga beritanya DI SINI

Berikut kutipan beritanya :

indosiar.com, Situbondo – Belasan
warga mendatangi sebuah kantor
lembaga pembiayaan di Jalan Basuki
Rahmad, Situbondo. Kedatangan
mereka terkait penyitaan sepeda
motor milik milik salah seorang
nasabahnya. Sang nasabah tidak
terima karena motornya dirampas
secara paksa sejumlah debt
collector.
Karena tak kunjung ditemui pimpinan
kantor, ketegangan dan adu mulut
antara warga dan para karyawan
kantor leasing inipun akhirnya tak
terhindarkan. Kericuhan bahkan
semakin parah hingga sempat terjadi
adu fisik antara kedua belah pihak.
Aksi protes ini berawal dari tindak
perampasan yang dialami oleh
seorang warga yang mengaku
motornya tiba-tiba diambil paksa
oleh petugas penagih kantor tersebut.
Usai motornya dirampas, korban
bahkan langsung ditinggal begitu
saja di tengah jalan.
Dalam peristiwa ini sempat terjadi
insiden perusakan kamera milik
salah seorang wartawan televisi saat
meliput kejadian.
Selain kasus dugaan perusakan
kamera, kantor lembaga pembiayaan
tersebut juga dilaporkan melanggar
undang-undang pers, karena telah
menghalang-halangi wartawan saat
melakukan peliputan. (Tomy
Iskandar/Sup)

Dari berita di atas tampak jika pihak leasing memang mungkin sudah jengkel dengan macetnya pembayaran kredit konsumen,TAPI JIKA CARA yang di pakai seperti itu ,merampas paksa di tengah jalan lalu konsumen di tinggalkan begitu saja,KOQ YA SADIS AMAT.  
   🙁
Jika SEANDAINYA si konsumen yang di tinggal di tinggal di tengah jalan itu mangkel trus nekat,dan si debt colector di teriaki MALING , apa nggak malah berabe ceritanya..?
   🙁
.
Dari pihak konsumen sendiri memang bisa di katakan bersalah sebenarnya,lha wong punya utang koq gak mau bayar..?   Salah , to..?
   😉
Biasanya ada masa toleransi sebelum para debt colector mengambil motor yang macet kreditnya, dua atau tiga bulan.

Baca Juga :  Bagaimana Jika Seandainya..?

Nah..tentang hal ini,Mas Sayur pernah membaca sebuah diskusi jika SEBENARNYA PIHAK YANG BERHAK MENYITA MOTOR KREDIT MACET ITU ADALAH KEJAKSAAN,BUKAN LEASING..KLIK DISINI

Lalu aksi penggerebekan oleh warga ke kantor leasing di atas jelas tak bisa di benarkan juga,apalagi di tambah aksi pengrusakan. Sudah masuk ranah kriminal itu..

Gimana menurut sobat pembaca..?  Mumet,to..? “Lingkaran setan ini,mah”
   😉

Baca Juga :  Motor Koq Dekil. ;-)
Advertisements

Comment with your Facebook account

Author: Mas Sayur

0 thoughts on “Debt Colector Rampas Motor Kredit Macet,Kantor Leasing di Gerebek Warga

  1. bapakku pernah ngalamin mas…
    mau mudik ke pekalongan, motor dicegat 5 orang banci + 1 orang cewek debt collector di daerah limpung – batang.. aku bilang banci soalnya mereka keroyokan.
    bapak mau nglawan gak berani.. akhirnya bapak pasrah motornya dibawa.. padahal perjalanan masih sekitar 1 jam lagi.
    yg heran lagi motornya malah dibawa si cewek ke arah limpung.. kejadian menjelang tahun baru.
    belakangan baru tahu dari temenku yg kerja di leasingnya kalau motor itu belum waktunya ditarik tp memang mereka sengaja ngrebut buat “dimainkan” oleh pihak collector..
    temanku mau bantu tapi gak bisa karena waktu kejadian dia belum kerja di situ.
    dari temanku juga akhirnya tahu kebusukan para collector itu..

      1. Mulai dr awal jg dah mafia. Para marketing dan credit analist adalah mafia sesungguhnya yg tidak pernah diangkat kepermukaAan.
        Bagaimana mereka jadi mafia?
        Marketing ketika melakukan survey tidak memberikan data yg benar demi target, sehingga yg seharusnya tidak layak dibiayai malah lolos seleksi, bahkan ada yg tidak disurvey sama sekali. Disini nasabah telah masuk perangkap.
        Proses selanjutnya pada credit analis. Yg seharusnya menyeleksi ttp yg mereka lakukan tidak lebih sebagai pengkoreksi laporan dari surveyor.

        Belum lagi janji2 manis para marketing yg membuat nasabah terbuai.

        Ini yg membuat banyak kredit macet.

        Waktu ane pada posisi paling dasar pd tingkatan debt coll ane pernah sengaja tarik motor nasabah krn proses yg tidak benar pada bln kedua masa kredit, bahkan rekomendasi dr CA. Tp si ca cm berani ngomel doang, g berani kasusin ane ke pimpinan cabang. Krn klo dia tau dia salah dan akan banyak kesalahannya yg lain akan terungkap.

      2. Alasan para marketing, jika tidak begitu mereka tidak bs capai target. Itu krn mereka pemalas, kerja pasif.
        Di wilayah yg ane pegang hampir setengah nasabah masuk melalui ane. Selama ane pegang tu wilayah cm sedikit kredit macet. Bahkan disatu dealer yg biasa nasabah banyak masuk ke kredit resmi brand tsb bisa beralih ke perusahaan tempat ane kerja hingga porsinya berbalik kami yg unggul.
        Jadi alasan2 para marketing itu hanyalah omong kosong. Mereka bermuka malaikat penolong didepan para calon nasabah ttp mereka adalah mafia sesungguhnya.

  2. Ane pernah jd debt col. Udah 100 lebih motor/mobil ane sita. Tp fisik ane g kyk ilustrasi diatas mas. Ane kurus.. Hahaha.
    Selama itu cm bbrp kasus yg harus ane tangani khusus spt:
    Tarik motor jam 11 malem, intai dr jam 8 mlm
    Pengintaian2 dan cr info2 model laen
    Adu mulut hampir adu fisik
    Pokoknya dah lbh dr intel gawenya, harus cerdas.
    Klo yg kyk gitu biasanya dimulai dr nasabah yg trlalu nakal hingga membuat jengkel (sangat2 jengkel). Mulai dr selalu menghindar, bohong, hingga kabur.
    Banyak jg kasus dmn si nasabah kooperatif, hingga ane bantu carikan solusi hingga waktu lebih agar bisa melunasi cicilan, walo itu brarti potensi pendapatan ane bisa brkurang 1/4 dr total keseluruhan hanya krn 1 nasabah saja.

    Tp, g banyak yg kerja kyk ane, sebagian besar sih yg penting motor bisa disikat, habis perkara, g nambah kerjaan.

    Memang lingkaran setan. Maka dari itu jauhilah kredit. Lebih cerdas jika membeli motor yg mampu saja walo 2nd, tabung uang tiap bulan dlm bentuk mas koin sampe cukup tuk beli motor/mobil idaman.

    Kecuali dgn hitung2an kasar anda lebih untung jika menggunakan skema kredit. Kok bisa? Ya bisa tuk kasus tertentu. Dan yakin jika anda org awam hal itu tidak berlaku.

    Jadi, nasehat aja ni JAUHI KREDIT!!!! keputusan ditangan anda, ane cm bisa menyarankan.

  3. dalam proses kredit kita tdk diberi kesempatan membaca dan memahami isi perjanjian yg berlembar – lembar, yg sebenarnya jika kita membaca dng seksama kita bs terhndar dr tindakan dept collector. kalo g salah namax perjanjia Fidusia om yg mana harus dibuatkan akta notaris jd sebenarx proses perjanjian hrs lewat notaris.
    slm ini mana ada proses kredit lewat notaris….????
    emang berani leasing…?? biayax juga pst habis banyak.
    di kaskus bs di cek tuh om….
    lupa linkx

    1. Fidusia bru mulai dilakukan finance thn 2012 kmr krn banyaknya kasus penyitaan oleh debt coll dan banyak penipuan a.n. finance. Jika dibaca seksama jg perjanjian kredit pada akhirnya tdk brpihak pada konsumen.

      Makanya jgn trbuai kata2 marketing/surveyor. Padahal banyak pernyataan mereka yg brtentangan dgn perjanjian yg nasabah tandatangani. Jika ada masalah jgn brharap marketing akan/mau/BISA membantu nasabah.

      Klo dah trlanjur kredit jgn sampe telat karena anda akan rugi brlipat2. Anda akan kena bunga dan yg lebih merugikan lagi adalah bunga itu dosa, sorry no sara.

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.