Site icon Zona Motor [dot] net

Odong-odong motor,antara kreatifitas,bahaya dan urusan perut.

Iklan

Siapa yang tak kenal kendaraan rakitan ini. Kendaraan yang yang sejatinya adalah properti pasar malam keliling ini kini banyak di miliki oleh orang umum,dengan tujuan komersil tentunya.Penghasilan yang di dapatkan pun lumayan untuk ukuran ekonomi di desa.

Setahu saya yang ada di kampung saya tinggal,mereka keliling kampung untuk mencaripenumpang yang sasaran utamanya adalah anak anak untuk berkeliling kampung dan tempat tertentu dengan tarif terjangkau. Kalau di bahasakan agak keren mungkin di sebut SAFARI WISATA      😀      .

Tentu ada sisi positif dan negatifnya dari kendaraan ini,mari kita coba bahas  .

Positifnya  :

  • membuktikan bahwa orang orang kita itu kereaktif kreatif,bisa memanfaatkan sesuatu yang sudah seharusnya tak berguna menjadi berguna.
  • mudah mendapatkan kendaraan murah untuk tujuan tertentu yang melibatkan banyak orang.Maksudnya..?  Terkadang warga kampung lebih suka menyewa kendaraan ini untuk menghadiri acara di kampung sebelah yang perginya bersamaan berapa puluh orang jumlahnya dan di bayar secara patungan.
  • Anak anak kita gampang mendapatkan hiburan,safari wisata seadanya selain refreshing juga mengajarkan anak anak kita untuk mencintai alam dan mensyukuri keagungan Tuhan.
  • Bisa memuat banyak orang.Kendaraan ini di desain mirip kereta api dengan beberapa ‘gerbong’ tambahan dengan pengait mirip truk gandeng.

Negatifnya   :

  • Berbahaya.Kita tahu bahwa bahan yang di gunakan tak se solid kualitas pabrikan dan pengerjaannya pun terkadang ala kadarnya.
  • Mesin penggeraknya adalah diesel yang dijual di oko2 pada umumnya dan di hubungkan ke gearbox hanya dengan ban belt,sehingga ketika kelebihan muatan atau jalan mendaki, powernya kurang.. kadang bisa mundur karena nggak kuat menanjak.
  • Permasalahan surat surat kendaraan. Mayoritas kendaraan ini nggak ada STNK nya, Tapi sering berkeliaran di jalan raya. Kalau ketemu Razia Polisi gimana dong…?
  • Pernah suatu ketika,anak saya bersama ibu mertua naik kendaraan ini untuk kondangan di kampung sebelah ,dan ketika menaiki tanjakan, Pengait gandengan ‘lokomotif’ dan gerbong nya lepas..sehingga gerbong dan penumpangnya mundur dan jatuh ke parit di tepi sawah.,sedangkan lokomotifnya jalan terus       🙁     . Hadegh…untunglah tidak ada korban jiwa.

Dilematis memang…Apakah kedepannya nanti pemerintah akan menertibkannya..? dalam artian bukan melarangnya beroperasi,tapi memberikan solusi agar kendaraan ini menjadi aman dan nyaman dan legal.Jika melarangnya beroperasi,mungkin akan menimbulkan pro dan Kontra..    Monggo silahkan pendapat anda,mungkin punya masukan..?

Advertisements
Exit mobile version