Apakah hal ini pertanda keberhasilan tim marketing..? Atau keinginan masyarakat akan motor yang simpel dan tidak ribet,atau mungkin masyarakat hanya latah dan ikut ikutan..?
Pertama yang kita pahami bahwa motor matik memang di ciptakan untuk mencapai kemudahan dan kenyamanan berkendara di tengah kemacetan,mengurangi beban pengendara pada kondisi stop and go di keramaian tanpa terusik perpindahan gigi dan tuas kopling. Jadi benar bahwa motor matik memang di ciptakan untuk berkendara di ‘kota- kota’ istilahnya.
Namun masyarakat yang di pelosokpun tentu ingin mendapatkan kenyamanan yang sama dari motor jenis ini tanpa memperhitungkan kondisi alam tempat tinggalnya. Nah..ketika mereka mendengar ungkapan di atas,apa jawab mereka..? “cocok saja,mas.. yang penting kita mau dan mampu beli,soal resiko kerusakan kan bisa di minimalisir dengan perawatan yang rutin dan perlakuan berkendara yang tak terlalu agresif”.
Jawaban yang cerdas memang, soal kerusakan memang tergantung perawatan dan pemakaian. Setangguh apapun sebuah motor,jika pemakaiannya sembrono dan perawatannya tak diperhatikan,tunggu saja hari naasnya. Lalu perawatan yang oke itu bagaimana..? Saya yakin teman teman semua pasti lebih tahu dari saya,nggak perlu saya tulis di sini. Lha kalau yang di pegunungan nggak boleh pake matik,apa harus pake yang beginian..?