Tolong jangan berpikir macam macam dan terlalu sensitif lho ya.. Kejadian ini saya alami sendiri ketika masih di Jayapura dan berjualan keliling membawa motor. Toleransi yang bagaimana to mas..? sabar dulu… begini ceritanya…
Waktu di Jayapura aktifitas keseharian saya adalah berjualan keliling memakai motor,dengan muatan yang berlebih dan harus melalui jalur kota yang sibuk dan selalu ada Pak Polisi yang berjaga di setiap persimpangan jalan. Naahh..setelah hampir 3 tahun berjalan,para polisi itu mungkin sudah hafal dengan saya,dan suatu pagi ketika saya sedang berhenti melayani pembeli,salah seorang Polisi itu menghampiri saya,dalam hati saya berpikir,”waduh..ada apa ini..”? Setalah Dekat,Pak polisi itu berkata dengan logat Jawanya yang kental,”mas..,sebenarnya jualan kayak sampeyan ini menyalahi aturan lho..,muatannya terlalu banyak,berbahaya bagi sampeyan sendiri dan pengendara yang ada di belakang sampeyan,kami setiap hari memantau sampeyan,tapi kami masih bisa bertoleransi,kami mengerti anda mencari rejaki di jalan..,seandainya anda di Jakarta kami sudah menilang anda lho..jadi..,hati hati ya mas..tetap fokus ketika berkendara..”. Saya nggak banyak bicara langsung saja bilang,” ya..Pak..,terima kasih telah diingatkan” Pak Polisi langsung Pergi.
Dalam hati saya berpikir lagi..,wah..saya beruntung tinggal di kota ini.Bayangkan..,selama 3 tahun baru sekali ini saya di tegur Pak Polisi,Padahal tiap hari ketemu.. Terima Kasih