Memang nggak ada susahnya,tinggal tanya sama si boncenger,”sudah..??,siap..??” langsung ngacir…tancap gas 😀 .Tapi itu berlak jika yang di bonceng sama sama biker yang terbiasa bawa motor sendiri dan mengerti kebiasaan kita dalam mengendarai motor. Akan lain cerit ketika yang kita bonceng adalah orang yang nggak bisa bawa motor *emangnya ada hari gini orang yang nggak bisa bawa motor..?? Ada,bro… 😉 kita ceritakan nanti di artikel selanjutnya. Oke..kembali ke tema..,jika yang kita bonceng adalah orang yang gak bisa bawa motor,maka kita sebagai pembonceng akan merasakan ‘sesuatu’ yang aneh dengan motor kita,terasa agak berat dan sepertinya si boncenger juga mau ikutan nyetir dengan badannya,memberikan beban ke kanan dan ke kiri yang membuat laju motor kita tidak stabil dan limbung..
Begitu pula jika yang kita bonceng adalah orang yang bisa bawa motor,tapi tidak pernah tahu kebiasaan berkendara kita dan seolah tak percaya dengan riding skill kita. Maka terasa seolah dia ikut mengarahkan motor yang kita kendalikan dengan badannya,motor jadi limbung dan kita sebagai pengemudi serasa nggak enak dan tertekan,apalagi yang di bonceng adalah orang tua..,reepooott…
Begitulah..semua yang saya ceritakan di atas adalah pengalaman pribadi, saking jengkelnya dalam hati sempat ngomnel sendiri..,”wah mending bonceng sayur,daripada bonceng ini orang” :mrgreen:,kangkung mah di ikat kencang sudah nggak gerak lagi,lha ini..goyang melulu.. 🙁 .Pernahkah anda mengalaminya..??