Gambar nyomot dari sini.
Sekedar catatan kecil hari kemarin,22/03/2013.Memang mas sayur menyadari dengan se ‘sadar-sadarnya’ jika menggunakan motor tua itu memerlukan ketelitian dan kesabaran ekstra,dalam arti tidak bisa memainkan gas seenaknya dan juga harus mengerti isyarat tidak wajar dari motor tua itu sendiri baik dari suara mesin yang abnormal,ataupun pergerakan yang tidak stabil yang menandakan bahwa ada ‘sesuatu’ yang tidak beres dengan motor tersebut. INTINYA HARUS PEKA dan PENUH PERASAAN 😀
Lanjut ceritanya..,sebagai orang yang terbiasa mengendarai motor tua,terkadang lebih tua usianya dari mas sayur ,secara naluriah bisa mendeteksi apa yang salah dengan mesin motor yang di kendarai. Dalam hal ini,mesin si Risma terasa berat dan mengeluarkan suara berderik dari area silinder dan suhunya terasa panas sampai tembus ke sepatu boot yang mas sayur pakai. Weleh… masalah oli,nich…. 👿 Terpaksa ngadem sebentar,di pinggir tebing bukit yang adem,sebelum akhirnya lanjut sampai di rumah.
Sesampai di rumah,langsung di parkir dan tinggal istirahat dulu hampir 2 jam.Dugaan mas sayur benar,meskipun si Risma mesinnya tidak berasap,tapi packing yang yang sdh waktunya di ganti membuat oli merembes keluar di seluruh area silinder kop dan cukup untuk membuat oli berkurang agak banyak,hasilnya…? selama hampir satu bulan oli di mesinnya tinggal segini 🙄
Sampai-sampai ada pemikiran,”apakah Risma sudah waktunya pensiun..?” Dan di ganti dengan yang lebih muda..?
Mungkin ini dulu cerita duka bersama motor tua hari ini,mas sayur harus berpacu dengan waktu antara memperbaiki si ‘kontainer’ Risma dengan waktu belanja ke pasar.
Tapi tunggu dulu,ada sukanya juga lho… apa itu..? yaitu,biarpun si Risma di parkir di luar,tapi nggak ada ke khawatiran akan hilang,maling ogah nyenggol…khawatir tetanus.. 😀