Site icon Zona Motor [dot] net

Melintasi Bukit Pasir Pantai Selatan Bersama Yamaha X-Ride

Iklan

foto0069Desa tempat Mas Sayur tinggal memang dekat dengan pantai selatan atau sebutan akademisnya Samudra Hindia.  Jadi ketika tersirat keinginan menguji coba Yamaha X-Ride yang ‘katanya’ matik off road,tempat tujuannya nggak ada lagi selain ke perbukitan pasir di pinggir pantai yang membentengi desa kami dari angin laut dan memanjang sepanjang pantai dari barat ke timur.

Cukup berkendara sekitar 5 menit melewati persawahan sebenarnya adalah rawa-rawa yang sudah dangkal dan di jadikan lahan pertanian,juga jalan tidak rata yang lazim di temui di pedesaan, GROUND CLEARANCE Yamaha X Ride yang lebih tinggi dari matik ‘biasa’ ini terasa sangat membantu menghindari benturan dengan tanah yang tak rata. Soal handling,rasanya memang lumayan lincah juga,walaupun beban motor terasa lebih berat di banding Mio J dan Beat FI. Dan walaupun kesan pertama melihat Yamaha X ride ini terlihat tinggi,namun untuk postur tubuh mungil 165 cm seperti Mas Sayur, ternyata masih bersahabat dan bisa menapakkan kaki dengan sempurna.

Naah..tantangan sebenarnya adalah ketika sampai di bukit pasir yang di tuju. Sudah jelas bahwa ban depan dan belakang akan ambles bahkan seandainya memakai ban MOTIF TAHU /PACUL sekalipun. Spinning roda belakang jelas tak bisa di hindari apalagi berkandara sendirian tanpa boncenger. Tetapi rasanya motor ompong  (baca : motor matik )memang lebih mudah melintasi ini di banding motor yang  ‘punya gigi’,karena perputaran roda di motor bertransmisi manual di gigi satu cenderung tinggi sesuai keinginan pengendara agar bisa segera lepas dari medan berpasir,tapi kenyataannya semakin gas di buka semakin besar spinning roda belakang dan semakin dalam roda terbenam di pasir. Sedangkan di motor matik,bukaan throotle memang tak bisa seagresif motor bertransmisi di gigi satu,sehingga spinning roda belakang sedikit lebih kecil.

Wokee.. mungkin itu saja yang bisa Mas Sayur ceritakan hari ini tentang Yamaha X ride,karena review komplitnya bisa sampeyan cari di TMCblog atau blognya mas IWB       😉

Dan setelah sukses melewati bukit pasir,maka bersantai dulu di pinggir pantai mengagumi Karya besar Sang Maha Kuasa di suasana pagi yang mendung.

Advertisements
Exit mobile version