Rasanya jarang di antara kita yang tidak mengenal alat transportasi di atas,walaupun sekarang sudah tidak banyak,namun tentu masih ada dan sering kita jumpai di kota-kota di Pulau jawa bahkan luar Jawa. Seiring kemajuan zaman,dan tuntautan transportasi yang harus simple,praktis dan “cepat”,rupanya becak pun juga mengalami “revolusi”. Sudah sering kita jumpai becak bermesin,juga becak yang di gabungkan dengan sepeda motor. Memang untuk becak motor yang seperti di daerah Medan Sumatra Utara sudah lama ada,tapi yang akan kita ceritakan adalah becak seperti di gambar berikut
Masih menggunakan bentuk asli dari motor hanya di modifikasi bagian depannya dan di sambungkan dengan bagian depan becak konvensional dengan tekhnik las listrik bengkel pinggir jalan dan sedikit modifikasi penggantian roda becak asli dengan roda motor yang sesuai.
Terkesan kurang aman..? Memang iya… Tapi hal ini sudah menjadi fenomena yang populer di kalangan para tukang beak di tempat Mas Sayur, dan mungkin juga di tempat lain. Tujuannya jelas… nggak perlu capek mengayuh,dan waktu tempuh bisa di pangkas jauh lebih singkat.
Para tukang becak model ini bukannya tak tahu resiko yang harus di hadapi,di antaranya masalah keamanan dan urusan administrasi surat surat kendaraannya yang berhubungan dengan pihak Polantas,namun yang menjadikan mereka tetap nekat adalah ALASAN KLASIK… yaitu URUSAN PERUT dan hal ini jika di bahas akan PANJANG dan LEBAR 😉
Lalu bagaimana dengan pihak berwenang,dalam hal ini Kepolisian dan dinas terkait..? Dari pengakuan salah seorang tukang becak yang mangkal di kawasan Pelabuhan dan Pelelangan Ikan di Kota Puger Jember,sampai saat ini belum ada koordinasi antara perwakilan pihak para tukang becak dengan aparat untuk membicarakan hal ini,paling tidak ada semacam surat jalan khusus wilayah setempat agar para tukang becak tidak SELALU KENA TILANG SETIAP ADA RAZIA BESAR.
Dan dari pihak pabrikan motor sendiri kenapa tidak ada yang mengembangkan kendaraan model seperti ini..? sebuah peluang pasar sebenarnya.. seperti yang pernah di bahas oleh blogger senior tentang konversi kendaraan 2-1.. bukan 1-2. Sehingga para pengguna bisa merasa lebih aman,nyaman tanpa harus di hantui perasaan melanggar peraturan lalu lintas.