Tulisan ini hanya sebuah opini pribadi dari Mas Sayur, yang di dasarkan pada pengalaman ang “sudah sudah”..,bukan sebuah teori baku. Boleh di ikuti,tidak juga nggak apa-apa 😉 soalnya semua kembali kepada anda,dan jika di kemudian hari di temui keluhan karena keteledoran/ogah mengontrol motor yang sudah di pakai berkendara jauh dan lama,maka anda sendiri yag akan merasakan akibatnya *** lho..ngancam ,mas..? enggak.. 😉
Apa saja hal-hal itu..? Di antaranya adalah sebagai berikut :
- Segera Ganti Oli. Sudah jelas hal ini berkaitan dengan jarak yang di tempuh dan batas maksimal pelumasan maksimal pada masing-masing merk oli. Tapi rata-rata batas maksimal pelumasan sebuah merk oli (dalam arti oli harus di ganti setelah menempuh jarak tertentu ) adalah 2000 KM. Jika misalnya jarak ang anda tempuh belum sampai 2000 KM,tapi masih kurang ” sedikit” ( misalnya 1999 KM 😉 ) ada baiknya segera di ganti
- Teliti keausan rantai dan sproket ( gir ). Mas Sayur kurang paham,berapa kilometer batas maksimal rantai dan sproket harus di ganti. Semua tergantung situasi dan kondisi saat berkendara. Bisa saja ketika berangkat mudik,rantai dan gir masih bagus,tapi karena dalam perjalanan menjumpai kondisi ekstrem seperti hujan yang membawa kotoran pasir dan tanah yang bisa membuat aus rantai,bisa saja rantai anda “oblak” dan nggak enak di pakai sera rawan putus.
- Periksa Jari-jari roda motor anda,bagi yang masih mengaplikasikan spoke wheel . Lubang jalanan dan bebn muatan selama mudik bisa mempengaruhi roda motor. Jika di temi jari-jari yang putus,ada baknya di ganti,bisa di sulam,sukur sukur jika anda menggantinya satu set.
- Velg perlu di periksa juga,adakah yang peyang..? jika iya..,anda sudah tahu apa yang harus di lakukan.
- Klaher Roda ( Bearing). Cara memeriksanya adalah cara lama,dan tentu mayoritas biker mengetahuinya. Posisikan motor dalam standar tengah dan roda dalam posisi menggantung,pegang roda dan gerakkan ke kanan dan kiri,jika roda bergerak dan terasa “oblak” dan biasanya diikuti suara “klethek-klethek” ,maka klaher roda anda sudah waktunya “minta adik” 😀
- Perhatikan pula tingkat keausan ban.
- Cek kondisi Rem juga minyak rem.
- Cek kelistrikan dan lampu – lampu sinyal juga lampu utama.
- Cek pula baut-baut pengikat bodi motor secara menyeluruh,biasanya getaran dari mesin dan perjalanan jarak jauh akan membuat kendor beberapa baut dan membuat bodi motor jadi berisik,apalagi motor yang bodinya sring di “bongkar pasang”,sehingga pengencangan bautnya pun kurang pas.
- Periksa juga shockbreaker,adakah kebocoran oli..? ataukah per shockbreaker masih baik baik saja.
Jika semua baik-baik saja,maka bersyukurlah 🙂
Mungkin itu saja yang bisa Mas Sayur sampaikan. Semua hanya berdasar pengalaman pribadi,bukan teori tekhnis yang njlimet .
Jika ada kekurangan mohon di tambahi,dan jika ada kesalahan mohon di koreksi. Terima kasih,semoga berguna 🙂