Setelah di bongkar dan ketemu semua part yang harus di ganti,kami pun berniat pulang karena memang sepertinya motor itu nggak akan bisa di selesaikan hari ini. Di saat kami sudah keluar dari bengkel,ada seorang karyawan bengkel tersebut yang mungkin merupakan atasan dari mekanik *terlihat dari pakaiannya yang tidak berseragam mekanik,menghampri kami dan berkata, “Mas..,motornya di inapkan ,ya..?” dan kami pun meng iyakan,dan dia pun melanjutkan perkataannya, “Mas.,ada baiknya sampeyan kasih “uang rokok” pada salah satu mekanik yang sapeyan percaya di dalam *di bengkel tersebut, supaya motor sampeyan dia tangani dengan bagus.” Kami diam sesaat dan teman Mas Sayur yang merupakan pemilik motor nampaknya nggak bisa ngomong,akhirnya Mas sayur yang angkat bicara,”maaf.Pak…nampaknya kami nggak punya uang lebih saat ini,mungkin besok kalau sudah motornya selesai”. Setelah itu sang Bapak tadi cuma meng iyakan tapi dengan ekspresi yang berbeda 😉
Atau jangan jangan Mas Sayur termasuk orang yang pelit,karena selama ini belum pernah memberi uang tip kepada mekanik saat servcice motor..? entah lah… 😉
Sepengetahuan Mas Sayur,selama ini belum pernah ada bengkel yang menyarankan konsumen memberi uang tip pada mekanik,bahkan yang melarang malah banyak. Dan kesimpulan sementaranya adalah,sepertinya nggak bisa di ulangi lagi servis di tempat itu.