Sekedar cerita dari obrolan waktu nyuci motor pagi ini dengan sang pemilik tempat cuci.
Mungkin sobat pembaca sudah tak asing lagi dengan model tempat cuci motor seperti ilustrasi di atas,terkesan sedikit wah..memang jika di banding cuci konvensional.
Tapi justru di situlah letak nilai jualnya bagi sang pemilik usaha.
Sedikit lebih mahal,tapi memberikan pelayanan yang lebih optimal.
Lanjut cerita..
Menurut pemilik usaha cuci motor yang asli Bangkalan Madura ini,modal awal yang harus ia keluarkan memang lumayan besar.
Sewa tempatnya saja 30 jt per tahun,belum lagi peralatan pompa semprot plus mesin dieselnya.
Menurut dia paling tidak modal awalnya sekitar 50 an jt
🙄
Bagaimana dengan ongkos cucinya..?
Di Jayapura,harga umum untuk motor bebek dan motor metik 10 rb,sedangkan motor laki / sport berkisar 15 s/d 20 rb.
Bisakah modalnya segera kembali..??
Silahkan di kalkulasi secara kasaran saja,jika per hari “pasiennya” rata-rata 20 motor ( kadang lebih , kadang kurang ) maka pendapatan nya sudah bisa di perhitungkan…
Dengan CATATAN..ini adalah USAHA SAMPINGAN…
Maka jadilah itu sebuah usaha sampingan yang Menjanjikan..
Lalu letak “menyenangkan” nya di mana..??
Menurut dia,perasaan itu timbul ketika ia bisa memberikan pelayanan terbaik bagi pelanggannya..
Apalagi tukang cucinya ini..,pasti lebih menyenangkan..
😉