Baca berita DI SINI,tentang Marquez dan kesuksesannya menjuarai moto gp 2 musim berturut-turut di usianya yang masih muda dengan mengalahkan senior-seniornya bahkan sang idola dari Marquez sendiri yaitu Valentino Rossi,ternyata tak membuat pemuda ini terlalu berbangga diri.
Seorang pemuda yang rendah hati,jauh dari kata jumawa dan terlihat bersahabat.
Intinya,dia menganggap kesuksesannya itu adalah beban tersendiri.
Berikut ini kutipan pengakuan Sang Juara Dunia itu
.
.
.
.
“Saya ingat bagaimana pertanyaan-
pertanyaan untuk pebalap lain akan
terus sama. Itu akan seperti: ‘Apa
yang perlu Anda lakukan untuk
mengalahkan Marquez?’ dan
‘Bagaimana Anda bisa menghentikan
Marquez?’,” katanya.
“Jika hanya satu atau dua pertanyaan
tidak apa-apa, tetapi ketika Anda
mendapatkan hal yang sama
sepanjang waktu, pertanyaan yang
sama tentang pesaing yang sama…
saya sangat khawatir bahwa bahkan
pebalap berteman baik dengan saya
akan membenci saya!”
Disebut pebalap Repsol Honda itu, di
setiap kemenangan seharusnya
dirinya semakin unggul dan tekanan
berkurang. Namun yang dirasakan
Marquez justru sebaliknya.
“Sebaliknya, etiap kali saya menang
saya mendapat semakin banyak
tekanan karena saya merasa orang-
orang hanya menunggu saya
membuat kesalahan. Saya selalu
merasa saat saya gagal akan menjadi
berita besar,” lanjutnya
Kekhawatiran yang beralasan,mengingat tidak semua fans moto gp mengagumi Marquez.
Walaupun saat ini semua masih tertutupi oleh gemilangnya prestasi si Baby Alien, bisa saja suatu saat akan muncul pendapat yang kontra dengannya ketika prestasinya mulai menurun.
Atau kah Marquez berkata seperti ini karena mendengar kubu sebelah masih mengandalkan para pembalap senior untuk rame-rame “mengeroyoknya” ..??? ( mengalahkan MARQUEZ.., BUKAN HRC )
😉