Site icon Zona Motor [dot] net

Pandangan Pribadi Tentang Knalpot “Racing”.., Lalu Apa Pendapatmu,bro..??

Iklan

 

Knalpot aftermarket,ada yang bilang knalpot blombongan,lebih familiar dengan sebutan knalpot racing ( resing) dan di beberapa daerah di sebut knalpot telo ( telo di Jawa Timur artinya Singkong ).
Akhir-akhir ini lagi marak pembahasan tentang knalpot model ini sehubungan dengan di gelarnya operasi Zebra oleh Polri di Seluruh Wilayah NKRI.
Kontroversinya jelas,knalpot ini di anggap terlalu berisik dan melanggar standar kebisingan.
Padahal di antara pemakai knalpot ini tak sedikit yang mengaplikasikan db killer agar suara knalpotnya tak terlalu berisik,tapi tetap saja dalam fakta di lapangan ketika Razia berlangsung penguna knalpot racing plus db killer masih kena tilang,seperti yang di alami teman blogger asal Magelang dalam tulisannya DI S I N I.

Padahal pihak Mabes Polri sendiri melalui Fan Page facebook Divisi Humas Mabes Polri telah menjawab pertanyaan seorang mitra humas yang bertanya tentang hal ini yang intinya merujuk pada UU. Lingkungan Hidup no. 7 tahun 2009 tentang ambang batas kebisingan kendaraan roda dua kurang dari 175 cc adalah 83 desibel.
Berikut screenshoot nya klik untuk memperbesar..

 

Masalah terbesarnya adalah,saat razia berlangsung sangat jarang bahkan tidak di temukan adanya penggunaan alat pengukur kebisingan suara.
Sehingga banyak terjadi kasus,asal terlihat knalpot tak sesuai stanart langsung kena tilang.
🙁
Sudahlah…langsung saja ke pokok bahasan..
Sebenarnya Mas Sayur secara pribadi memang kurang suka dengan knalpot model beginian,tapi bukan berarti Mas Sayur membenci para pemakai knalpot model ini ( kecuali ketika sakit gigi kambuh trus motor berknalpot racing di bleyer-bleyer, beda urusannya,bro…   tak jak gelut..    )
😉
Alasannya sebenarnya sederhana saja,jika memang terbukti knalpot ini bisa meningkatkan “sedikit” power motor okelah mungkin memang benar adanya,tapi wong, Mas Sayur pribadi kurang suka ngebut,jadi kemungkinan untuk menikmati peningkatan power itu jelas tidak ada,jadi mending nggak usah..
Kedua,ini alasan sangat subjektif,yaitu kurang suka hal yang bising dan ribut..,stress bisa bertambah,bro..  aktifitas sehari-hari yang sudah cukup bikin stress jika di tambah mendengar suara knalpot yang menggelegar PADA WAKTU YANG TIDAK TEPAT bisa menyulut esmoni.  Emosi..
😉
Mohon maaf jika kita berbeda pendapat,perbedaan itu wajar dan lumrah…

Dengan tidak mengurangi rasa hormat kepada sobat-sobat yang suka memakai jenis knalpot ini,Mas Sayur ingin bertanya, hal-hal apa saja yang membuat sampeyan suka memakai knalpot racing..??

Monggo ..,silahkan di jawab jika sampeyan berkenan…

Salam..dari Jayapura…

Advertisements
Exit mobile version