Pulang kerja lewat di depan sebuah sekolah Kejuruan Menengah di Sekitaran Abepura Jayapura dan kebetulan menemui kejadian seperti ilustrasi gambar di atas.
Fenomena seperti ini lha koq masih ada,ya..?
Turun-temurun dari generasi ke generasi rupanya…
🙁
Terlalu berbahaya…nyawa taruhannya..
Nggak mau munafik juga, dulu waktu masa SMA juga pernah beberapa kali melakukannya.
Tapi tidak keterusan..,dan itu pun karena terpaksa,pulang terlalu sore dan sudah tak ada angkutan umum lagi..
Apa sebenarnya yang membuat mereka melakukan hal itu..??
Banyak faktor juga sich…
Bukan berarti mereka nggak punya uang saku buat naik angkot.
Tapi faktor yang paling berpengaruh adalah karena mereka ikut-ikutan saja..
Faktor emosi yang masih labil dan belum teguh pada pendirian..
Lalu mengapa Menulis tentang hal ini..??
Mas Sayur punya anak laki-laki yang nggak lama lagi menjelang SMP.
Semoga saja nggak sampai seperti ilustrasi di atas.
Karena bapaknya dulu lebih senang ngonthel alias bersepeda sampai kelas 2 SMA.
.
Naah sekarang Mas Sayur mau nanya nich..,di antara sobat pembaca di sini kira-kira dulu pernah ngalamin apa nggak bergelantungan di truk seperti gambar di atas saat pulang sekolah..??
Hayoo ngaku….
😉