Mas Sayur tahu nya kan cuma dari baca berita, bro…
Lha wong Mas Sayur belum pernah mendaratkan kaki di Pulau Jakarta.
😉
Secara logika memang dengan di larangnya motor melewati Jalan tersebut,tentu harus lewat jalan lain yang bisa jadi jaraknya lebih jauh,di tambah kepadatan lalu lintas yang luar biasa dan kemacetan yang menggila,tentu akan membuat siapapun terserang stress..
Mari kita kutip beberapa curhat para pemotor dari dapurpacu.com
“Hari ini saya benar-benar stres mas,
saya dari Kota biasanya Cuma 15
menit , hari ini bisa 25 menit untuk
bisa sampai ke kantor saya, sekarang
saya dari kota mulai dari Harmoni
dibelokan ke arah Senen, lalu
meliwati JL Veteran menuju JL Abdul
Muis, di JL Abdul Muis dan Tanah
Abang volume kendaraan semakin
padat, dibeberapa lampu merah
tersendat dan macet,” ujar Rico.
Tidak hanya Rico, seorang karyawan
yang bekerja di gedung Sarinah
Thamrin, Budi Santoso, juga mengaku
waktu menuju kantornya semakin
jauh karena harus meliwati jalan
yang tidak biasa ditempuh, Budi yang
tinggal di daerah Grogol Jakarta
Barat, biasanya menuju kantor
meliwati Harmoni lalu Medan
Merdeka Barat dan Thamrin hanya 25
menit hari ini dia butuh waktu 40
menit. Lantaran dari Harmoni untuk
bisa ke gedung Sarinah, Budi harus
meliwati JL Veteran-Medan Merdekat
Timur lalu putar arah di Patung Tani
Menteng, kemudian menuju JL Medan
Merdeka Selatan lalu belok ke JL
Sabang, di JL Sabang Budi harus
menemui kendala kepadatan
lalulintas.
“Pokoknya hari ini saya stres mas,
masa iya sih, saya harus berangkat
pagi-pagi buta, kantor saya buka
pukul 7:30 wib masa saya harus
kekantor pukul 06:00wib, di rumah
saya juga banyak keperluan, menurut
saya peraturan Gubernur tidak
efektif,” pungkas Budi.
.
Dan ternyata,salah seorang teman blogger yang berdomisili di Jakarta juga merasakan hal yang sama.
Hal itu beliau unggah dalam status facebook pribadinya..
Tapi rupanya,teman blogger ini punya ide liar yang kreatif… bikin oek motor dengan mobil pick up katanya
😉
Berikut screenshoot curhatnya di facebook
lho…ya…
😉
.
Sobat bikers…,sampeyan yang tinggal di Jakarta apa juga merasakan hal yang sama..??