Ini si Supri..,Honda Supra X 100 cc rakitan tahun 2002 yang sampai detik ini masih di pergunakan untuk belanja ke pasar dan ke kebun mengangkut sayur mayur.
Sudah jelas si Supri tak akan di “beri minum” Pertamax..
Ora nyucuk,coyy… ( nggak sesuai dengan peruntungannya )..
Tapi alasan sebenarnya adalah sehubungan dengan kompresi mesinnya yang rendah,sehingga bensin yang cocok memang premium..bukan pertamax..
Kita lihat spesifikasi mesin Honda Supra berikut :
Mesin: 4-stroke, SOHC, 1 silinder
Kapasitas mesin: 97,1 cc (100)
Diameter x langkah: 50 x 49,5 mm
Rasio kompresi: 9,0 : 1
Max. power: 7,3 ps @ 8000 rpm
Max. torsi: 0,74 kgf.m @ 6000 rpm
Pendingin: udara
Transmisi: 4-speed (N-1-2-3-4-N), constant mesh
PREMIUM memiliki nilai RON atau oktan 88.di khususkan buat kendaraan ber kompresi rendah antara 1:7 sampai 1:10
Lalu apa yang terjadi jika mesin ber nilai kompresi rendah “di cekoki” Pertamax ..??
Mesin berkompresi rendah “lebih dingin” di banding mesin ber kompresi tinggi,dan Pertamax adalah bahan bakar yang “tidak mudah terbakar”..
Sehingga jika mesin berkompresi rendah di paksa “di cekoki ” Pertamax ,maka bahan bakar akan terbakar dengan tidak sempurnayang mengakibatkan penumpukan kerak di ruang bakar,dalam arti lain mesin lebih cepat kotor.
Mohon maaf..bukan bermaksud menggurui…Mas Sayur yakin..,sobat pembaca lebih tahu dan paham tentang hal ini.
Mas sayur hanya ingin berbagi sedikit cerita .
Jadi inti dari tulisan singkat ini adalah,tetaplah membeli bahan bakar sesuai dengan kebutuhan mesin motor kita.
Dan ini si Paimo,Honda CBR 250 made in Thailand
Spesifikasi mesin Honda CBR 250 adalah :