Akhirnya si Paimo [Honda CBR250R] mencium graveltanah juga
🙁
Sepanjang “berkarir” di dunia “persayuran” sejak tahun 2008 baru kali ini mngalami KLB [Kejadian Luar Biasa]
😉
Agak terlalu berlebihan mungkin jika di sebut kecelakaan.
Sebab,ketika kita menyebut kata “kecelakaan” arti yang terbayang adalah sebuah kejadian tak di inginkan yang menimpa kendaraan yang sedang melaju/berjalan.
Dalam kasus ini,si Paimo terjatuh dalam keadaan sedang diam terparkir.
Lho..koq bisa..??
Kronologisnya begini..
Pagi ini,9/02/2015 seperti hari-hari sebelumnya Mas Sayur memasuki terminal Angkot di wilayah yang namanya Entrop,tepat di depan kompleks Papua Trade Centre di Jayapura Selatan.
Parkir dan melayani para pemilik warung makan yang ada di dalam terminal angkot tersebut. Ada sekitar 6 warung makan yang berbelanja pada Mas Sayur.
Selang 15 menit,mereka selesai berbelanja dan Mas Sayur masuk ke salah satu warung untuk menulis nota belanjaan mereka.
Belum sempat selesai menulis nota,terdengar ibu-ibu pemilik warung sebelah berteriak histeris,” mas…. motornya terguling…”
Waduch…
🙁
Spontan yang terbayang dalam pikiran saat itu adalah ,”wah…ini jelas tahu yang hancur..”
🙁
Barang yang lain abaikan saja…masih bisa di tolong,berbeda dengan tahu yang lembek.
Saat itu tak terpikir sama sekali,bagaimana jika si Paimo mengalami lecet.
Bukannya Mas Sayur tidak sayang motor..,tapi soal lecet sudah pernah Mas Sayur tulis,jika LECET BUKAN URUSAN SAYA
😉
Segeralah Mas Sayur keluar dari warung dan menghampiri si Paimo yang sudah tergeletak berkalang tanah.
🙁
Tetap berusaha tenang,tidak panik dan menguasai pikiran dan keadaan.
Spontan juga Mas Sayur merogoh saku dan mengeluarkan ponsel kamera,jepret si Paimo dari beberapa sudut.
*Dasar blogger,dalam keadaan genting pun masih juga sempat jeprat-jepret.
Butuh 3 orang lelaki dewasa untuk membuat si Paimo yang sarat muatan ini berdiri lagi seperti semula
🙁
Setelah motor ini berdiri kembali,olah TKP di mulai..*biyuuh…kayak Polisi saja..
Dari olah TKP singkat,Mas Sayur menemukan penyebab motor ini terguling.
Tanah basah dan lembek setelah hujan deras adalah biang keroknya..
Di awal Paimo di parkir,tanah ini masih mampu menahan beban si Paimo yang tertumpu pada sebuah balok kayu Ulin berukuran 3 X 3 cm.
Tapi setelah selitar 15 menit tekstur tanah yang lembek karena hujan mulai ambles,dan standar samping si Paimo pun bergeser dengan sendirinya,akibatnya motor pun terguling.
Setelah berdiri lagi dan muatannya di atur ulang,si Paimo bersiap melanjutkan tugas mengantar 200-an kilogram logistik dan sayur mayur kepada pemesannya.
Alhamdulillaah… tak ada kerusakan berarti dari insiden ini,hanya beberapa buah tahu yang hancur yang nilainya tak sampai 50K
🙂
Dari kejadian ini,ada beberapa hal yang bisa Mas Sayur pelajari bagi diri sendiri,sukur-sukur bisa berguna bagi sobat pembaca yang kebetulan kesasar di artikel singkat ini.
Pertama :terburu-buru dengan segala macam alasan pembenarnya bisa menyebabkan sesuatu yang negatif… poinnya ketika terburu-buru,biasanya kita jadi kurang hati-hati dan kurang waspada.
Kedua : teringat pesan Om Leo dalam tulisan tentang Kecelakaan yang beliau alami di Canbera Australia,”seorang biker biasanya lengah,ketika ia merasa mudah menghadapi tantangan yang ada di depannya”.
Tadi pagi memang Mas Sayur merasa “ah..,tanah basah begini mah gampang ngakalinnya,yang penting parkir dulu tepat di depan warung milik pelanggan”.
Dan terbukti,itu sebuah kelengahan,seharusnya Mas Sayur mencari tempat parkir yang lain yang tanahnya lebih keras.
Ketiga : tetap berusaha tenang,tidak panik dan tetap fokus dalam keadaan darurat adalah sebuah keharusan,agar kita bisa berpikir jernih demi solusi masalah yang di hadapi.
Sekian cerita hari ini..
Salam dari Jayapura.