Mungkin judulnya agak sedikit membingungkan..
Tapi bahasa gampangnya begini,
Piranti anti maling ini terdiri dari sebuah rangkaian komponen yang di tempatkan di dalam busa helm,yang pada piranti tersebut terdapat sebuah tombol yang akan menyala pada posisi ON jika helm di pakai pengendaranya dan segera mengirimkan sinyal ke PIRANTI yang lain yang di rangkai di kelistrikan me
sin motor sehingga motor bisa di nyalakan.
wis…ngunu thok..
😉
Penemu alat ini adalah alumni SMK N 3 Kendal yang saat ini bekerja sebagai karyawan di almamaternya yaitu Devatomi Primasatya (21), Dwi Setiawan (24), dan Ahmad nur Wahyudin (23).
Baca sumbernya DI SINI.
Seperti yang telah di rangkum di atas, Alat yang diciptakan trio alumni SMK N 3 Kendal ini terdiri dari transmitter, receiver, danpower supply yang disematkan di helm dan motor.
Rangkaian elektrik yang ada di helm dipasang di sela-sela styrofoam helm kemudian ditutup busa bagian dalam helm sehingga tidak terlihat.
Alat lainnya dipasang di motor dan dikoneksikan dengan mesin.
Cara kerjanya sebenarnya sederhana,jika helm dipakai, maka tombol kecil di bagian dalam helm akan tertekan dan mengirimkan sinyal ke mesin yang berada di motor sehingga motor bisa menyala.
Jadi, otomatis jika tidak memakai helm maka mesin motor tidak akan menyala meskipun kunci sudah dalam kondisi on.
Dan Mesin motor akan otomatis mati jika helm yang di pasang alat tersebut di lepas dari kepala si pemakai/rider nya.
Namun,alat ini bukannya tanpa kekurangan.
Piranti yang di rangkai dan di tempatkan di helm menggunakan sumber daya dari batere handphone yang harus di isi ulang selama 6 jam terus menerus setelah di pakai dan batere habis.
Ada lampu indikator untuk batere nya. Jadi pengguna bisa mengetahui kondisi daya dari batere yang di gunakan.
Sedangkan biaya pembuatan alat ini termasuk murah meriah,hanya 300 ribu.
Dan saat ini,alat ini sudah di uji coba di kendaraan dinas SMKN 3 Kendal.