Site icon Zona Motor [dot] net

Mempertahankan Stang Kemudi Original,Ini Alasannya.

Iklan

 

Tulisan ini terkait modifikasi yang Mas sayur lakukan pada Honda New CB150 Streetfire yang akhirnya berubah bentuk memakai fairing penuh.

Dan memang,dengan sengaja dan kesadaran penuh,Mas sayur mempertahankan penggunaan stang kemudi original bawaan Honda New CB150.

Dan rupanya hal inilah yang memicu banyaknya pertanyaan dan komentar dari teman dan sobat bikers baik di FB maupun di blog yang menanyakan tentang hal tersebut,”mengapa tidak sekalian memakai stang jepit saja..?”

Sudah cukup lama Mas sayur ingin menjawabnya,namun karena sok sibuk,jadi baru kali ini Mas Sayur bisa menjawabnya lewat tulisan.
🙂

Jadi begini..

 

Paket modifikasi yang Mas sayur beli dari sebuah otowork di Jogjakarta ini sebenarnya sudah lengkap,meliputi full fairing,spion,besi dudukan fairing dan SATU SET STANG JEPIT.

Namun karena beberapa alasan,maka Mas sayur memilih mempertahankan stang kemudi original dan dengan sukarela memberikan stang jepit tersebut pada seorang teman yang telah membantu pemasangan fairing tersebut.

Jadi apa saja alasannya..? mari kita mulai..

Pertama,adalah Riding Position / Riding Style.

Secara otomatis,pemasangan stang jepit akanmembuat posisi stang lebih rendah dari posisi stang original bawaan Honda New CB150.
Dan tentu hal itu akan di ikuti oleh posisi berkendara yang mengharuskan sang pengendara harus sedikit membungkuk ketika berkendara.

Dan itu adalah bencana bagi “punggung tua” macam Mas sayur ini,bro..

Kedua,adalah soal kekuatan material.

Ini berbicara mengenai stang jepit yang Mas sayur dapatkan dari paket pembelian Full Fairing tersebut.

Tanpa menyebutkan merk,Mas sayur berani mengatakan jika stang jepit yang Mas sayur dapatkan dari paket pembelian Full Fairing tersebut kekuatan bahan pembuatnya MERAGUKAN….

Motor ini Mas sayur pakai untuk bekerja,bukan sekedar gaya-gayaan…

Bayangkan,dengan beban semacam gambar di atas yang beratnya hampir 200 kg dan dalam posisi jalanan menurun yang dominan di temui di seluruh area Jayapura yang Mas sayur lewati tiap hari, dan ketika melakukan pengereman pada kondisi jalan menurun,maka otomatis hampir 50% beban muatan tertumpu pada stang kemudi yang tersalurkan melalui tangan pengendara yang mengendalikannya..

BAYANGKAN..[lagi],jika seandainya pada kondisi seperti kondisi yang di jelaskan pada alinea di atas menggunakan stang jepit yang riding positionnya menunduk di tambah material bahan stang kemudi yang “ORA KUAT” ,maka bisa saja stang kemudi akan patah..

Dan itu akan sangat fatal akibatnya…

Ada satu lagi komentar pembaca yang menyatakan jika pemasangan Full Fairing pada New Honda CB150 ini kurang “nunduk dikit” atau dengan kata lain,motor masih kelihatan “Ndangak” ( bahasa Jawa: mendongak,menengadah ke atas).

Dengan besar hati Mas sayur menerima pendapat tersebut.

Mas sayur bisa saja membuat motor ini terlihat menunduk,hanya butuh sekitar sepuluh menit untuk menurunkan posisi stang di suspensi depan ,dan motor sudah akan terlihat menunduk…

Tapi itu tidak akan pernah Mas sayur lakukan...

Mengapa…???

Kembali ke masalah ergonomi…

Ini pinggang tua,bro…

Satu lagi yang ingin Mas sayur sampaikan…

Sampeyan tahu Honda CBR650F ..??

Tentu tahu,to..??
Ini gambar versi 2016 nya..

 

Motor sport full fairing 650 cc ini bukanlah motor yang menunduk dan racy banget layaknya si muke lele R15 dan atau kakak tertuanya si Ar six..

Honda CBR650F ini adalah motor full fairing yang ndangak juga,tapi memang di situlah segmentasinya,bukan pure sport…,dan lebih mengutamakan kenyamanan dan fungsionalitas penggunanya…

Hal terakhir ini hanya guyonan,bro…
jangan di anggap serius…,Mas sayur tak ingin benar-benar membandingkan Honda CBR650F dengan si Paijan ( Honda CB150 si pikulan sayur)

Terlalu jauh bedanya,bro…
Ibarat langit dengan tape..

Sekian….
Silahkan di caci maki…
Salam dari Jayapura…

Advertisements
Exit mobile version