Site icon Zona Motor [dot] net

Setelah 12 Ribu Kilometer Lebih,Gear Set si Paijan pun Menyerah.

Iklan

image

Paijan [ Honda New CB150 si pikulan sayur ] memang motor “jadi-jadian”.

Sebuah naked bike 150 cc nya  Honda AHM keluaran 2015 akhir yang “di paksa” memakai “sarung” milik salah satu varian kompetitor.

Dan yang lebih ekstrim lagi,si Paijan setiap hari di ajak bekerja keras di luar batas kewajaran bagi kodrat sebuah motor sport.

Mengangkut beban yang berat dan melewati medan tanjakan dan turunan yang mendominasi wilayah geografis kota Jayapura adalah santapan setiap hari.

Dengan beban yang di perkirakan 100 kg “lebih dikit” seperti di gambarkan pada foto di atas,tentu menuntut sebuah kemampuan berkendara yang penuh dengan kehati-hatian,kesabaran dan kontrol emosi yang luar biasa.

Dari sisi kendaraan sendiri,semua spare part pada motor kuda beban ini di tuntut mempunyai performa maksimal.

Tidak bisa main-main…
Ini soal keselamatan..

Salah satu spare part yang sangat vital dan mendapat beban tekanan sangat berat adalah gear set yakni sproket dan rantai.

Sudah bukan rahasia lagi,jika kekurangan motor sport 150 cc keluaran Honda AHM terletak pada rantainya yang berisik,”gampang mulur” alias cepat kendor dan menuntut pemilik sering menyetel ulang kekencangan rantainya.

Untuk pemakaian normal saja tanpa beban berlebihan,bisa di cek di forum forum pengguna Honda CB150 ataupun group -group CB150 di facebook,maka akan di temukan banyak keluhan tentang rantai Honda CB150 Streetfire ataupun CBR150 lokal yang sering “kendor kenceng” dan berujung pada penggantian dengan gear set after market.

Sesuai dengan judul di atas,Paijan [ CB150 si pikulan sayur ] saat ini sudah memasuki kilometer 12 ribu lebih.

Dan keluhan yang Mas Sayur alami terkait rantainya sudah terasa sejak motor ini belum mencapai 2 ribu kilometer.

Semakin hari,semakin jauh jumlah jarak tempuhnya,maka “kendor kenceng” rantai Honda New CB150 ini makin menjadi sehingga Mas Sayur pribadi harus menyetel ulang kekencangan rantainya setiap di akhir pekan,di mana pada sabtu sore adalah waktu bagi si Paijan untuk “bebas tugas”,di lanjut libur dan kadang touring di hari Minggu dan pada hari Senin pagi harus kembali menggendong gerobak sayur beserta isinya tanpa di lepas sampai hari Sabtu.

Karena semakin seringnya rantai si Paijan kendor,akhirnya Mas Sayur jengah juga…

Lihat saja kondisi sproket si Paijan pada kilometer 12 ribu berikut ini..

Yup….gear set si Paijan telah “menyerah” pada kilometer 12 ribu-an.

Dan Mas Sayur sudah mengambil keputusan untuk menggantinya dengan gear set after market.

Gear set apa penggantinya ??

Tunggu ceritanya di tulisan selanjutnya..

🙂

Advertisements
Exit mobile version