Perlukah Penambahan Zat Aditif Pada Oli Mesin ?

 

Apa kabar,sobat bikers ?

Semoga senantiasa sehat dan selalu dalam lindungan Tuhan Yang Maha Kuasa.

Aamiin.

Kali ini admin ingin bercerita tentang zat aditif tambahan yang di tambahkan pada oli mesin motor.

Rasanya nggak perlu bercerita tentang orang lain,admin sendiri saja dulu waktu “zaman Jahiliyah” boleh juga disebut zaman alay yang waktu itu masih belum “musim” medsos dan arus informasi tak sederas dan semudah saat ini untuk diakses,informasi penting saat itu di dapat dari membaca dan dari cerita lewat mulut ke mulut.

Waktu itu,sesuai dengan tempat tinggal admin yang jauh di pelosok desa,informasi tentang mesin motor dan segala macam thethek bengek nya di dapat dari obrolan di bengkel,baik itu dengan si pemilik bengkelnya yang biasanya merangkap sebagai mekanik utama,ataupun obrolan dengan sesama “pasien” di bengkel tersebut.

Naaah….tak terkecuali obrolan tentang zat aditif tambahan alias oil treatment.

Dan mayoritas,pendapat mereka tentang oil treatment menjurus positif.

Dan lagi oil treatment sangat mudah di dapat di setiap toko oli dan spare part dan bengkel motor dan mobil di berbagai kota.

Ada yang berpendapat jika penambahan zat aditif otomatis menambah kekentalan oli yang salah satu efeknya adalah suara mesin jadi lebih halus. ?

Baca Juga :  Rossi dan Lorenzo Mau Dolan ke Indonesia Lagi..

Dan hal tersebut memang benar adanya.

Dan terus terang,admin sendiri sempat “tersesat” dan terseret dalam opini tersebut. ?

Seiring berjalannya waktu,dimana arus informasi makin deras dan makin mudah diakses,dan dari beberapa forum dan group yang admin ikuti pernah membahas hal tersebut. (Penambahan zat aditif pada oli mesin motor).

Sebenarnya perlukah menambahkan zat aditif tambahan pada oli mesin ?

Mari kita bahas sesuai yang admin ingat dari beberapa forum dan group yang pernah admin ikuti pembahasannya mengenai hal tersebut.

Oli mesin sudah memiliki kode  API ataupun SAE, dan sudah memiliki kandungan aditif yang memadai sesuai standar yang ditetapkan badan dunia yang berkompeten di bidang oli mesin seperti  organisasi API (American Petroleum Institute) ,  SAE (Society Automotive EngineerS),   ILSAC, ACEA dan sebagainya.

Oleh sebab itu memasukkan aditif tambahan ke dalam oli mesin standar harus difikirkan ulang.

Yang harus difahami disini adalah,

meskipun aditif memiliki peran yang sangat penting dalam meningkatkan mutu suatu oli mesin, pemakaian aditif yang berlebihan tidak otomatis akan mendongkrak mutu dan kinerja oli mesin tersebut.  Aditif itu bekerja ibarat obat.  Semakin  banyak  seseorang  meminum  obat, melebih dosis yang ditentukan, tidak berarti semakin baik.

Dan penambahan zat aditif tersebut dikhawatirkan  mengganggu keseimbangan kimia dan  dosis keefektifan  aditif yang  telah ada dalam oli mesin tersebut.

Aditif oli mesin umumnya terbagi dalam 2 kategori utama, yakni aditif bersifat basa dan aditif bersifat asam.

Baca Juga :  Harga BBM Non Subsidi Akan Naik per 15 Mei 2015, Ini Rinciannya

Dan masalahnya , Konsumen awam , biasanya tidak tahu jenis aditif tambahan yang dipakai ataupun  aditif yang telah ada dalam oli mesin tersebut.

Bila kedua jenis aditif  ini dicampur , maka akan terjadi  reaksi negatif pembentukan  senyawa berbentuk jeli.

Dan jika hal itu terjadi,ya wasalam….

Jikapun tidak ada kerusakan yang ditimbulkan,paling tidak hal itu akan memperpendek usia pemakaian mesin.

 

Ada satu lagi yang penting.

Dalam sebuah diskusi pada suatu acara komunitas motor yang menghadirkan narasumber seorang mekanik dari sebuah main dealer salah satu pabrikan motor di tanah air,kebetulan admin hadir disana untuk liputan,ada satu pertanyaan dari salah seorang anggota klub tentang bagaimana efek penggunaan oli yang lebih kental dari standart yang direkomendasikan pabrikan.

Baca Juga :  Realisasi Honda CBR250 R Livery Movistar Moto GP

Dengan tegas,sang mekanik menjawab jika hal itu tak dianjurkan.

Mengapa ?

Karena desain mesin motor modern saat ini sudah sangat presisi dan desain lobang oli untuk pelumasannya pun juga sangat halus,sehingga memerlukan oli yang agak encer.Dengan kata lain,penambahan zat aditif atau penggunaan oli yang kekentalannya melebihi rekomendasi pabrikan,akan menghambat dan memperlambat proses sirkulasi oli ke seluruh area mesin yang artinya pelumasan jadi terganggu.

Efeknya dalam waktu singkat dan secara langsung adalah suhu mesin jadi lebih cepat naik alias mesin jadi cepat panas.

Dan efek jangka panjangnya,bisa anda perkirakan sendiri.

😉

Mungkin ini saja sekelumit yang admin ketahui tentang penambahan zat aditif pada oli mesin.

Dan jika sobat pembaca punya pengalaman atau pengetahuan yang lebih luas tentang hal ini, monggo … Silahkan di share di kolom komentar.

Demi kebaikan kita bersama…  ☺☺

 

Advertisements

Comment with your Facebook account

Author: Mas Sayur

2 thoughts on “Perlukah Penambahan Zat Aditif Pada Oli Mesin ?

  1. Betul Mas. Oli yg dijual di pasaran, kalau asli, sudah melebihi kebutuhan mesin motor.
    Pakai saja oli yg direkomendasikan dalam buku petunjuk.

    Kriteria oli yg penting hanya dua: API Servive dan Viskositas. Selama yg dua itu sesuai dgn kebutuhan oli motor dalam buku petunjuk, sudah sangat mencukupi untuk mesin motor dalm pemakaian sehari2.

    Tidak perlu ditambah aditif, seperti yg sudah Mas Sayur jelaskan di atas.

    Kalau saya, untuk motor, sedan, maupun mobil offroad saya, saya pakai produk Pertamina.

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.