Pertamina menaikkan harga BBM nya per 17 November 2017.
Dan jika kita perhatikan dan bandingkan respon masyarakat “jaman now” dengan masyarakat “jaman old” saat pemerintah menaikkan harga bensin (baca : BBM ),sangat jauh berbeda.
Duluu….,duluuuu sekali, saat harga bensin masih murah, ketika suatu saat pemerintah mengumumkan kenaikan harga BBM,maka sehari sebelum deadline harga bensin naik,akan terjadi penumpukan antrian hampir di semua SPBU untuk membeli bensin dengan harga sebelum kenaikan.
Tapi saat ini,berbalik hampir 180 derajat.
Masyarakat seolah berkata “opo yo tak pikir” ( bahasa jawa : emang gue pikirin), dengan kenaikan BBM.
Dorang di Papua bilang,epen kah... ?
Bahkan saat BBM kasta terendah dengan harga paling murah yakni BBM jenis premium pelan-pelan ditiadakan dengan cara sangat halus,masyarakat seolah sudah masa bodoh.
Semoga saja ini sebuah pertanda alias indikator jika perekonomian mayoritas warga negara kita makin membaik.
Oke…kembali ke tema.
Website resmi PT.Pertamina telah merilis daftar harga BBM Pertamina per 17 November 2017.
Pada bulan Oktober 2017, pihak pertamina telah menaikkan harga BBM,dan sampai dengan 16 November 2017 harga Pertalite masih dipatok Rp 7.500 per liter, Pertamax Rp 8.250 per liter, dan Dexlite Rp 7.300 per liter, Pertamax Turbo Rp 9.350 per liter, kemudian Pertamina Dex Rp 8.800 per liter, harga tersebut berlaku Terhitung Mulai Tanggal (TMT) 11 Oktober 2017.
Dan mulai 17 November hanya harga Pertamax yang mengalami kenaikan dari Rp 8.250 menjadi Rp 8.400 per liter.
Berikut harga BBM Pertamina di seluruh Indonesia per 17 November 2017.
Membaca tabel di atas, fakta yang dapat disimpulkan adalah :
- Harga Pertalite termahal adalah 7.900 Rupiah di Propinsi Riau,Kepri dan Batam lebih mahal dari di Papua yang “hanya” 7.700 per liter.
- BBM jenis Pertamax,harga termahal adalah 11.550 Rupiah di Propinsi Papua ,sedangkan di Kepri dan Batam yang harga Pertalite nya termahal, justru tak ada list harga BBM jenis Pertamax.