November 2015,admin menebus 1 unit Honda New CB150 Streetfire dari sebuah dealer Honda di Tanah Hitam,Distrik Abepura,Kota Jayapura untuk menemani si Paimo (CBR250R si pikulan sayur) yang saat itu memang sudah ada rencana untuk dipensiunkan. Selanjutnya,admin menamai Honda New CB150 Streetfire warna putih itu dengan sebutan Paijan, sebuah nama yang sangat ndeso. ( yes, I love ndesoisasi and I proud to be wong ndeso ). Dari sini jelas bahwa si Paijan memang diproyeksikan untuk menggantikan si Paimo yang terlalu eksklusif dan fenomenal ?
Singkat cerita, seminggu setelahnya si Paimo laku terjual dan hampir bersamaan dengan keluarnya STNK si Paijan. Gak pake ba bi bu dan gak perlu banyak bull shit, Paijan langsung tampil di Pasar Youtefa Abepura dengan menggendong keranjang sayur dan berkeliling menjajakan dagangan di beberapa wilayah di dalam kota Jayapura. Sejak saat itu pula,si Paijan jarang sekali atau bisa dibilang sangat jarang diajak jalan-jalan tanpa membawa gerobak sayur (baca : touring).
Isu Rangka Honda CB150 Patah.
Membawa beban seberat kurang lebih 200 kilogram dengan kondisi jalan beragam,apa nggak ada kekhawatiran pada kekuatan shock absorber nya,mas ? Ini kan motor yang menggunakan mono shock ?
Jujur saja,sama sekali tak ada kekhawatiran tentang hal itu,karena sebelumnya,admin sudah pernah menggunakan motor dengan suspensi mono shock untuk keperluan serupa,yakni si Tyson (Tiger 2000 yang dimodifikasi suspensi mono shock, lalu Old CB150 Streetfire dan Honda CBR250R Thailand yang mempunyai suspensi mono shock. Dan tak ada kendala pada suspensi dari ketiga motor tersebut.
Kembali ke si Paijan.
Isu rangka Honda CB150 yang tipis dan dikabarkan retak atau patah di beberapa artikel para blogger kondang, apakah tak membuat gentar ?
Alhamdulillah,admin bersyukur karena sampai detik ini di usia pemakaian 2 tahun lebih dengan jarak tempuh lebih dari 28 ribu kilometer,tak ada masalah dengan rangka “kandang ayam” si Paijan ?
Isu Suara Mesin Klothok-Klothok.
Satu lagi isu yang menerpa Honda New CB150,yang santer terdengar di dunia blog otomotif Indonesia,yakni suara mesin berisik dan menjurus ke arah suara klothok-klothok.
Sejauh ini,sampai usia si Paijan 2 tahun lebih tak ada keanehan dengan suara mesinnya, so far so good. No problemo.
Menurut admin pribadi,Honda New CB150 Streetfire itu suara mesinnya halus dan senyap (tentu saja tak sehalus suara mesin Honda C 100 dan atau C70 lho ya ?) dan yang berisik dari Honda New CB150 Streetfire adalah SUARA RANTAINYA ? apalagi jika rantainya dalam kondisi kering.
Piringan Cakram “Habis” Sebelum waktunya.
Ini yang agak membuat admin jengkel.
Dulu….Duluuuu sekali….sekitar tahun 1997,admin pernah memiliki satu unit motor sport Honda paling gagah saat itu,yakni Honda GL PRO rakitan tahun 1993 yang tentu saja usianya adalah 3 tahun saat admin pinang,dan menengok piringan cakramnya,masih utuh tanpa goresan dan bekas gerusan.
Bahkan salah seorang teman dekat di Jayapura memiliki 1 unit Honda GL 125 rakitan tahun 1981,sampai saat ini tahun 2017 piringan cakramnya masih utuh belum diganti.
Sedangkan si Paijan,belum genap 2 tahun pemakaian tepatnya di kilometer 23 ribu,piringan rem cakram belakangnya sudah tak tertolong lagi dan harus diganti.
Ini penampakannya.
Rupanya,kasus yang terjadi pada piringan rem cakram belakang juga terjadi pada piringan rem cakram di roda depan,tapi piringan cakram depan sedikit lebih awet,baru memasuki “tahap kritis” di usia pemakaian 28 ribu kilometer.
“Cari”piringan cakram depan Honda New CB150 Streetfire di AHASS Fajar Baru yang di Entrop,stok kosong (Awal Desember 2017), AHASS Astra Tanah Hitam pun juga demikian,kosong. Toko Spare part Umum juga sama,akhirnya “mengadu” ke HC3 Astra Motor Papua,langsung ke personalnya bukan lewat nomor hotline resminya. Akhirnya dibantulah pemesanan piringan cakram sekalian kampas remnya langsung ke AHM.
Seminggu barang sampai.
Alhamdulillah..
Lantas apalagi yang terjadi pada Honda New CB150 Streetfire pikulan sayur tersebut selama digunakan sebagai kuda beban selama 2 tahun lebih ?
Rantai pernah putus saat bekerja ?
Alhamdulillah…semua tertangani dengan baik dengan seizin Tuhan Yang Maha Kuasa dan dengan lantaran seorang mekanik bengkel umum yang sangat bisa Mas Sayur andalkan.
Lalu bagaimana kondisinya saat ini ?
Setelah 2 tahun 2 bulan dan lebih dari 28 ribu kilometer digunakan sebagai kuda beban ?
Ternyata…,kondisinya masih baik-baik saja saudara…
Masih sehat dan masih kuat mengangkut beban puluhan kilogram berkeliling kota,tanpa ada trouble di mesin,dan rangka.
Alhamdulillah..