Apaan tuch ?
Hehehe….maksudnya adalah admin akan bercerita tentang piringan cakram milik kendaraan operasional milik admin pribadi yang terlalu cepat “habis” tergerus zaman . Adalah Honda New CB150 Streetfire keluaran November 2015 milik admin,saat ini pada Januari 2018 telah memasuki jarak tempuh perjalanan 28 ribu kilometer “lebih dikit”, dan kondisi piringan rem cakram depannya sudah sangat memprihatinkan serta tak mungkin bisa ditolong lagi kecuali diganti baru.
Miris banget,sich…
Duluuuu…..duluuuuu sekali…,piringan rem cakram milik motor sport tahun 80-90 an masih tampak “waras; dan tebal sampai usia pemakaian lebih dari 10 tahun.
Opini yang beredar dikalangan konsumen adalah, kualitas material pembuat part pada kendaraan jaman old,jauh lebih bagus dan kuat dari material bahan yang digunakan untuk membuat part kendaraan jaman now.
Fakta dan logika yang bisa dikaitkan dengan opini diatas adalah,harga material pembuat part yang makin hari makin naik,sedangkan pihak produsen harus membuat sebuah produk yang memenuhi keinginan konsumen. Apa saja keinginan konsumen ? Murah dan Stylish ? ?
Emangnya bisa ?
Ya bisa saja…,mungkin dengan sedikit mengorbankan ketahanan dari part penyusunnya. ?
Tapi…ah sudahlah… semua tergantung amal perbuatan (cara memperlakukanny) ?
Malah jadi ngelantur kemana-mana ini… ?
Kembali ke tema…
Selain dugaan tentang kualitas part yang sedikit berkurang seperti opini diatas,admin pribadi juga memiliki evaluasi pemakaian,sebagai pembanding sebab musabab,apa yang menyebabkan piringan cakram cepat habis.
Oke…,disini admin sedikit bercerita tentang riwayat perjalanan dari rem depan milik si Paijan (panggilan admin untuk Honda New CB150 Streetfire yang merupakan kuda beban alias pikulan sayur ini).
Kampas rem depan dari Si Paijan yang dibeli dalam kondisi baru ini,habis pertama kali pada jarak tempuh 9 ribu kilometer,baca artikelnya dibawah ini.
https://bakulkangkungjpr1.com/2016/06/24/brake-shoekampas-rem-honda-new-cb150r-streetfire-hanya-bertahan-kurang-dari-9-ribu-km/
Selepas itu,kampas rem(brake pad) yang admin pakai adalah kualitas non original,mengingat susahnya mencari part original di tempat admin yang jauh dari Ibukota,yakni di Jayapura Papua. Bisa saja inden di bengkel Resmi,tapi jelas butuh waktu agak lama,sedangkan penggantiannya tak bisa menunggu mengingat ini adalah kendaraan operasional yang harus bisa segera digunakan,jadi part non original yang banyak tersedia di toko onderdil dan bengkel umum menjadi pilihan alternatif.
Namanya saja part KW,otomatis usia pemakaiannya pun tak seawet part original,ingatan admin mencatat kampas rem kualitas KW itu hanya bertahan pada jarak tempuh sekitar 3 ribu kilometer saja nggak lebih. Jadi bisa ditebak,sejak 9ribu kilometer sampai 28 ribu kilometer,sudah berapa kali admin mengganti kampas rem depan. ?
Catatan lain adalah,admin sering terlambat mengganti kampas rem depan. Namanya saja kampas rem KW,ketika medan yang dilalui memerlukan banyak pengereman dan beban muatan yang berat,seringkali tiba-tiba terasa kampas rem tersebut habis ketika di tengah perjalanan,dan baru bisa diganti saat telah sampai dikediaman,dan selama dalam perjalanan itulah gesekan antara besi dudukan kampas rem dan piringan cakram terjadi di setiap pengereman.
Memasuki usia pemakaian 28 ribu kilometer,nampaknya piringan cakram depan si Paijan sudah tak bisa ditolong lagi,Harus diganti.
Hunting piringan cakram Honda New CB150 di hampir semua toko onderdil di kota Jayapura,jawabannya sama,BARANG KOSONG.
Bahkan di bengkel resmi pun,jawabannya sama… BARANG KOSONG..
Solusi terakhir adalah mengadu ke Honda Customer Care Astra Motor Papua yang mempunyai nomor Hotline 081 148 28 28 2
Nah…merekalah yang membantu admin mendapatkan piringan cakram dan kampas rem cakram original.
Tim inilah yang inden langsung ke divisi partnya AHM di Jakarta.
Tak butuh waktu lama, seminggu saja barang yang dimaksud sudah sampai ditangan,dengan harga jauh lebih murah dari harga yang dipatok oleh toko onderdil dan bengkel umum.
Akhirnya…,piringan cakram depan dan kampas rem tersebut siap dipasang pada si Paijan.
Berikut penampakan akhir nya.
FYI… piringan rem cakram belakang milik si Paijan telah lebih dulu habis di usia pemakaian 23 ribu kilometer.
Apa pesan dari tulisan bertele-tele ini ?
Kita sebagai konsumen menyadari jika kualitas part kendaraan jaman now tak sekokoh kendaraan jaman old,sehingga kita harus benar-benar perhatian dan memperlakukannya lebih halus.Khusus kampas rem,usahakan jangan sampai terlambat menggantinya agar tak terjadi gesekan dari besi dudukan kampas rem dengan piringan cakram,agar piringan cakram bisa lebih awet tak tergerus.
Semoga bermanfaat.