ZonaMotor.NET – Sobat pembaca dimanapun anda berada, sepeda motor listrik karya anak bangsa hasil kolaborasi ITS dandan GARANSINDO yang dikenal dengan nama GESIT nampaknya sudah semakin mendekati hari kelahirannya.
Mungkin ada yang ngomel begini, “dari dulu hampir hampir launching melulu…, Jadinya kapan ,nich ? ” 🤭
Memang kabar terdahulu memberitakan jika GESIT kemungkinan akan launching akhir 2018, namun ternyata sampai saat ini belum ada launching juga 😉
GESITS Akan Diluncurkan September 2018, Baterainya Bisa Ditukar Di SPBU.
Yang jelas, GESIT sudah sempat dicoba Presiden Joko Widodo di halaman istana negara pada Rabu,7 November 2018.
Kabar terbaru dari VIVA (30/11/2018) menyatakan jika PT Gesits Technologies Indo atau GTI, di bawah koordinasi Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi, mulai memproduksi massal GESITS, pada Januari 2019.
Menariknya, menurut Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi, Muhammad Nasir, pelaku industri otomotif dari luar negeri mulai kepo nanya ini itu tentang GESITS, mulai dari harga dan segala tetek bengeknya😊.
“Saat kami mau me-launching motor listrik ini ternyata sudah diintip industri motor dunia, seperti Taiwan, Jepang, China mendatangi saya, bertanya motor listrik ini akan dijual berapa. Saya jawab, harganya kompetitif; tidak mau saya sebut harga dulu. Di atas Rp15 juta pokoknya, sama dengan konvensional yang sekarang,“kata Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi, Muhammad Nasir, usai berbicara dalam forum seminar nasional di kampus Universitas Diponegoro, Semarang, Jawa Tengah, Jumat, 30 November 2018 (viva.co.id 30/21/2018).
Kabar Terbaru Skuter Listrik GESITS, “Mesinnya” Akan di Pasok Oleh PT.PINDAD.
Pada prosesnya nanti, GESITS akan diproduksi di 4 line Pabrik yang satu line pabriknya mampu memproduksi 60 ribu unit per tahun. Dalam satu bulan produksi motor listrik ini mencapai 5.000 unit. Namun baru satu line produksi yang akan beroperasi pada tahap awal.
“Totalnya ada empat line (produksi), tapi yang baru difungsikan baru satu line. Kalau satu line tidak memenuhi kebutuhan maka akan ditambah line kedua,” ujar Pak Menteri Ristek Dikti.