ZonaMotor.NET – Sekedar berbagai cerita tentang apa yang pernah Mas Sayur alami. dan mungkin kejadian ini bisa saja terjadi pada sobat pembaca.
Jadi ceritanya pada pertengahan November 2018 yang lalu, Mas Sayur berniat menjual si Paijan dan menggantinya dengan satu unit baru yang mesinnya lebih fresh dan lebih sederhana, harga ekonomis namun bandel dan bertenaga untuk dijadikan pikulan sayur. Pilihan jatuh ke CB150 Verza dengan segala kesederhanaan mesinnya yang SOHC dan berpendingin angin sepoi-sepoi (tanpa radiator, serta kesederhanaan desainnya yang bapak-bapak banget dengan dual suspensi belakang yang jelas handal untuk mengangkut beban yang lumayan berat.
Cerita perjalanan si Paijan bisa dilihat pada tautan berikut..
Review : 28 Ribu KM Honda New CB150 Digunakan Untuk Pikulan Sayur,Begini Kondisinya Sekarang.
Singkat cerita, nego kesana kemari sampai-sampai ada sebuah Divisi yang siap memberikan subsidi sekian juta jika Mas Sayur membeli CB150 Verza. Wooow…mantap betul….
Namun diluar perkiraan, ada hal yang tak perlu diceritakan disini yang membuat Mas Sayur gagal membawa pulang CB150 Verza. Sedangkan si Paijan sudah laku terjual ke tangan orang lain 😭.
Singkat cerita (lagi), untuk mengganti peran si Paijan sebagai armada sayur, akhirnya ada seorang teman yang menawarkan CBR150 CBU dengan harga sangat terjangkau dan kondisi sehat.
Deal….jadilah Mas Sayur memakai CBR150 CBU tersebut untuk berjualan.
Namun sesuatu yang lain terjadi diluar perkiraan.
Monoshock si CBR150 CBU rakitan 2013 ini terlalu “empuk” dan mentok ketika dibebani muatan yang setara dengan yang biasa dipikul si Paijan. Disini Mas Sayur bingung, padahal dulu pernah menggunakan CBR 250R CBU tak ada kendala seperti ini.
Mas Sayur bahkan sempat tanya sana-sini tentang karakter monoshock CBR150 Thailand ini, bahkan sempat bertanya kepada Mas Azizi horee empunya warungdohc.com yang Mas Sayur sebut sebagai pawang CBR, pada akhirnya beliau memberikan pernyataan jika karakter monoshock CBR150 memang empuk mental-mentul yang enak dibuat boncengan namun tak kuat saat diberi beban berat 😭
Pada akhirnya Mas Sayur tak bisa memaksakan CBR150 ini untuk berjualan, karena resikonya bisa fatal, bisa patah monoshocknya.
Ditengah kebingungan tersebut, Mas Sayur teringat ocehan si genduk (anak perempuan) yang pernah menyatakan bahwa ia tak mau jika si Paijan dijual. Dari sinilah Mas Sayur langsung sadar….
Astaghfirullah…..mungkin inilah jawabannya…, pernyataan seorang bocah polos bisa menjadi do’a yang diijabah oleh Sang Pencipta. Dia tak rela si Paijan yang selama ini menjadi teman seperjuangan dari Bapaknya pergi dari rumah.
Akhirnya tanpa banyak ba bi bu…., Mas Sayur pergi ke tempat pembeli si Paijan dengan tujuan membelinya kembali.
Mas Sayur certakan apa adanya, si pembeli maklum dan akhirnya si Paijan di bawa pulang…
Sesampainya dirumah, ternyata benar…..si genduk bersorak kegirangan, “Horeeee…..Paijan pulaaaang“, seraya naik ke sadel dan memeluk tangkinya.
😭😭