ZonaMotor.NET – Sobat pembaca dimanapun anda berada, maling motor saat ini makin nekat…. Yuuup… “Maling Memang Suka Mencuri ” itulah ungkapan yang sering Mas Sayur tulis atau ucapkan ketika berkomentar pada beberapa trit atau perbincangan tentang pencurian. Agak konyol memang, tapi itu adalah FAKTA, bahwa jika orang yang suka mencuri akan disebut dengan nama MALING… , tak iye…? 🤭 Tapi bukan itu yang hendak dibahas, melainkan bagaimana kita belajar dari beberapa kejadian curanmor yang telah terjadi di sekitar penulis, sehingga kita memiliki tips sebagai penangkal modus operandi si maling dalam melancarkan aksinya.
Di kota tempat Mas Sayur tinggal, yakni Kota Jayapura Provinsi Papua, kejadian curanmor setiap hari menjadi berita hangat di group Facebook Info Kota Jayapura dan berbagai group komunitas berbasis aplikasi android, sepwrrs group WhatsApp dan lain sebagainya. Jayapura sejatinya hanyalah kota kecil, namun ini adalah ibukota Provinsi Papua yang luasnya bisab3 kali lipat Pulau Jawa, sehingga wajar jika Kota kecil ini mempunyai perkembangan pesat dari segi ekonomi, dan hal inilah yang menjadi daya tarik alias magnet bagi orang – orang untuk datang mencari penghidupan yang lebih baik dikotak yang ada di ujung timur negeri ini. Seiring dengan makin banyaknya penduduk yang datang dari seluruh pelosok negeri, jelas persaingan hidup makin meningkat, begitu juga dengan angka kriminalitas, termasuk curanmor.
[Lagi] Maling Gagal Nyolong Suzuki GSX-R150, “Kesaktian” Keyless System Belum Tertandingi.
Jayapura mempunyai kepadatan lalu lintas yang lumayan rapat dikarenakan populasi kendaraan yang banyak pula ( dengan makin mudahnya mendapatkan kendaraan dengan kredit DP kecil , hampir setiap satu keluarga mempunyai lebih dari satu kendaraan bermotor) ditambah infrastruktur jalan yang masih belum banyak jalur alternatif, jalannya masih itu-itu saja di kawasan Kota Jayapura (Jalan Poros Jayapura – Sentani) , sehingga wajar jika pada jam – jam tertentu jalur Jayapura – Abepura – Sentani selalu macet di titik-titik tertentu. Namun adanya jalur Alternatif yang menghubungkan Jayapura ke Sentani melewati Kodam XVII tembus ke UNCEN , bisa sedikit membantu mengurangi kemacetan di kota kecil ini.
Lha koq malah jadi ngelantur kemana-mana mana…. 😊 Kita langsung membahas topiknya.
Menjadi korban curanmor tentu sangat menyakitkan, apalagi ketika kita sudah berhati – hati dan mengantisipasi dengan berbagai cara seperti kunci ganda, Rante dan gembok, alarm bahkan pemasangan CCTV untuk memantau.
Aksi Pencuri Motor Dengan Stang Kemudi Terkunci Tertangkap CCTV , Caranya Sungguh Diluar Dugaan.
Namun akan lebih menyakitkan lagi ketika kehilangan kendaraan akibat kelalaian diri sendiri yang terlalu mengabaikan keamanan (mengentengkan) dan menganggap semuanya akan baik-baik saja namun faktanya malah terjadi yang sebaliknya.
BACA DI HALAMAN SELANJUTNYA >>>>>
Selama Mas Sayur tinggal di Kota kecil ini, dalam 10 tahun terakhir sudah tak terhitung lagi kejadian Curanmor yang terjadi di sekitar Mas Sayur. Namun ada beberapa yang perlu diangkat sebagai pembelajaran bagi kita semua , agar bisa meminimalisir resiko pada diri kita. Ada beberapa kejadian Curanmor yang bisa dikatakan karena kelalaian sang empunya motor karena terlalu mengentengkan situasi, dan itu terjadi pada orang-orang yang hampir tiap hari berinteraksi dengan Mas Sayur, kejadian itu antara lain :
- Manasin mesin motor di halaman rumah, ditinggal masuk ke rumah sebentar, motor digondol maling. “Memanaskan” mesin motor saat hendak dibawa bepergian memang diperlukan untuk optimalisasi distribusi pelumas didalam mesin. Tapi jika kejadiannya seperti ilustrasi diatas, ya jadinya akan memberikan peluang kepada pencuri. Seperti istilah yang sudah masyhur, kejahatan terjadi karena faktor Niat dan Kesempatan, jadi dengan ilustrasi seperti diatas, seorang (yang pada dasarnya memang maling) yang tak ada niat mencuri , namun dengan diberikan kesempatan seperti diatas, ya pasti langsung diembat .
- Kecapekan, tidur di kursi tamu, pintu rumah terbuka, motor diparkiran disebelahnya digondol garong nggak terasa. Perlu digarisbawahi, bahwa secapek apapun kita sepulang kerja dan aktifitas buang lain, pastikan menutup dan mengunci pintu sebelum tidur/ istirahat. Ada istilah, ” tidurnya orang capek itu seperti orang mati” , dipindahkan pun tidak akan sadar.
- Hendak bepergian naik motor, mesin sudah nyala di halaman runah, tinggal puntir throthel, tapi teringat ada yang terlupa di dalam rumah, masuk ke rumah motor ditinggal dalam keadaan mesin menyala, maksudnya hanya masuk ke rumah mengambil sesuatu dalam waktu hanya sebentar, begitu keluar motor sudah raib, digondol maling, tinggal bekas bannya saja 😥 . Disinilah pentingnya mempersiapkan dengan matang segala sesuatu yang hendak dibawa ketika akan bepergian. Dan jika ikistilus seperti hal ini, maka adalah hal yang terlalu sembrono membiarkan motor dengan mesin hidup dan ditinggalkan tanpa pengawasan di halaman rumah yang tanpa pagar. Sama saja dengan berkata, ” Woooy…Maling…ambil nich motor gua “ 😭