ZonaMotor.NET – Rantai, perangkat penyalur tenaga dari mesin sepeda motor ke roda ini adalah salah satu bagian dari sepeda motor yang mempunyai fungsi sangat vital dan mempunyai beban yang berat.
Umumnya, untuk kekuatan rantai yang dipakai oleh sepeda motor sudah di setting oleh pabrikan sesuai dengan besarnya kubikasi dan power dari sepeda motornya. Misal, sepeda motor bebek 125 cc cukup memakai rantai dengan spesifikasi 428 atau 428 H , sedangkan untuk motor 200 cc atau 250 cc biasanya memakai rantai dengan spesifikasi 520.
Namun faktanya, di dalam penggunaan sepeda motor sehari-hari oleh konsumen kebanyakan, rantai yang fungsinya sangat vital tersebut seringkali disepelekan.
Putus rantai saat sedang berkendara adalah sebuah kesialan yang bisa fatal akibatnya. WalaipWa tidak putus, rantai yang sudah terlalu “tua” , aus karena gesekan tiap hari apalagi dengan pelumasan yang tak teratur akan menimbulkan bunyi-bunyi aneh dan rasa tidak nyaman di area rantai saat sedang berkendara. Secara otomatis, biasanya rantai yang kurang perawatan tak akan berumur panjang.
Ada beberapa tips agar rantai motor jadi awet dan membuat kita merasa aman dan nyaman dalam berkendara, mari kita cermati.
- Pemeriksaan kekencangan rantai rantai secara berkala. Medan berat yang dilalui, beban berat yang dibawa serta gaya berkendara dari setiap rider dalam memainkan bukaan throtle secara otomatis akan mempengaruhi kekencangan rantai . Makin agresif cara berkendara ditambah medan serta beban muatan yang berat apalagi rantai yang dipakai kualitas KW27 (misalnya 🤭), maka akan makin cepat pula rantai menjadi kendor.
- Memperhatikan Pelumasan Rantai. Rantai yang jarang dilumasi karena tak sempat atau karena sering berkendara dalam kondisi menerjang hujan dan genandan air, atau alasan yang lain, akan menjadikan rantai kering dan menimbulkan bunyi-bunyi yang tak enak didengar telinga di area rantai. Seorang rider yang peka tentu sudah paham akan rasa berkendara ketika rantai motornya kering. Rantai yang kering akan membuat rantai lebih cepat aus karena gesekan antar part rantai itu sendiri ataupun gesekan dengan sproket.
- Sebisa mungkin jangan gunakan rantai KW27 🤭 . Minimal kualitas yang direkomendasikan pabrikan (atau bawaan motor) jika memang masih enggan membeli produk after market yang lebih berkualitas.
- Usahakan melumasi rantai dengan Chain Lube, jangan oli bekas . Ada juga sebagian pemotor yang termasuk “aliran nyeleneh” yang menggunakan minyak goreng baru sebagai pelumas rantai. Terserah anda lah…mau mengikuti aliran tersebut juga nggak ada yang melarang, asalkan jangan mengganggu stok minyak goreng di dapur milik Nyonya Besar.., Bisa nggak dapat jatah sampeyan... 😁😁
Melumasi Rantai Dengan Oli Bekas,Kerugiannya Lebih Besar dari Keuntungannya…
- Bersihkan Rantai secara berkala, interval waktunya bisa menyesuaikan situasi dan kondisi. Jika misalnya sering melintasi daerah berlumpur atau berpasir atau barusan melintaso areal banjir, usahakan segera membersimemb rantai agar pasir dan kotoran lain yang lengket ke pelumas rantai dan berpotensi mempercepat keausan rantai karena gesekannya bisa segera rontok.
PENGARUH MUSIM HUJAN dan BANKIR PADA RANTAI.
Seperti uraian diatas, musim hujan dan banjir jelas mempengaruhi kondisi dan keawetan rantai.
Air bisa menyebabkan korosi pada rantai sedangkan kotoran yang melekat di rantai, jika tak segera dibersihkan akan mengikis rantai dan mempercepat keausan rantai, apalagi si pemilik motor termasuk tipe yang tidak rutin memeriksa pelumasan rantai.
Efek jangka pendeknya, rantai bersuara kasar dan putarannya seolah tersendat, tidak sehalus rantai dalam kondisi normal.
Efek jangka panjangnya, bisa saja rantai putus ditengah jalan. Yang jelas , rantai yang perawatannya serampangan akan membuat si rantai tidak panjang umur.