ZonaMotor.NET – Bro…. sejenak menengok ke belakang, ke kisaran tahun 2000 an awal ,ketika di Indonesia mulai ada arus skutik yang masuk secara CBU dari luar negeri, seperti Jet Matic Kymco dan beberapa skutik buatan Tiongkok berkubikasi kecil dengan mesin 2 tak seperti Sanex Hussar dan lain sebagainya, kita di Indonesia masih asyik dan kekeuh dengan kenyamanan motor bebek (cub) yang saat itu merajai jalanan. Bahkan skeptisme terhadap skuter matic masih begitu kuat hingga ada sebuah ungkapan jika motor matic hanyalah motor emak-emak untuk belanja sayur ke pasar 😊
Tak lama berselang , pabrikan sepeda motor Jepang di Indonesia meluncurkan Yamaha Nouvo yang bisa sebagai skutik Jepang pertama di Indonesia (2002). Bisa jadi Yamaha waktu itu sudah membaca peluang jika skutik akan bisa merebut hati konsumen di tanah air.
Tak berhenti sampai disitu, Yamaha Indonesia melanjutkan produksi skuter matik kelas entri level dengan menghadirkan Yamaha Mio (2003) yang pada akhirnya lebih laris dan lebih disukai oleh konsumen di tanah air. Pada akhirnya dominasi Yamaha di kelas skutik entri level tak terbendung karena memang respon konsumen yang positif dan Yamaha hanya bermain sendirian tanpa kompetitor.
Dari sinilah pabrikan lain di Indonesia mulai tersadar,jika ada segmen alias pasar baru yang gurih dan menjanjikan untuk digarap, maka Honda pun menyusul langkah Yamaha dengan menghadirkan Honda BeAt generasi pertama(2008).
Namun sebelum itu, Suzuki lebih dulu memiliki Suzuki Spin 125 yang dirilis pada 2006
Meskipun begitu, pada awalnya skeptisme terhadap skutik masih tetap ada, ditambah lagi pabrikan masih tetap memproduksi sepeda motor jenis cub (bebek).
Namun seiring berjalannya waktu, kemudahan, kenyamanan dan fungsionalitas skuter matik tak bisa ditolak oleh konsumen di tanah air. Ditambah lagi langkah cerdik pabrikan dengan menghadirkan berbagai varian skuter matic dengan berbagai desain menarik, berbagai ukuran mesin dan dijejali beragam fitur dan teknologi terkini yang masih akan terus dikembangkan .
Tengoklah saat ini, awalnya kita tak akan pernah membayangkan naik motor akan sesimpel sekarang,tinggal naik dan putar gas/throtle, saat berhenti lama di lampu merah mesin akan mati sendiri untuk efisiensi bahan bakar dan untuk menghidupkan mesin tinggal putar gas saja,nggak perlu mengengkol tuas starter (fitur Idling Stop System’). Dulu memiliki motor yang dihidupkan dengan remot adalah sebuah kebanggaan tiada Tara bagi seorang pemotor,yang harus ditebus dengan membeli remote control after market yang harganya mahal dan butuh ahli untuk memasangnya. Saat ini skuter matik paling murah sudah dilengkapi keyless dengan remote anti maling.
Belum lagi bagasi skutik saat ini yang super lega,bisa membawa barang belanjaan yang cukup banyak 👇
Tak ayal lagi motor matic saat ini sudah merebut hati konsumen tanah air.
Lihat saja data distribusi sepeda motor di website AISI.
Awal 2021 (tercatat bulan Januari dan Februari) , untuk pasar domestik tercatat varian skutik menguasai pasar sebesar 85,7 % varian sport 6,8 % dan varian underbone /bebek / cub 7,4 %.
Sedangkan untuk pasar ekspor di periode yang sama, varian skutik juga menguasai dengan raihan 70,8 % , sport 15,4% dan cub 13,8%.
Data diatas memang data distribusi (bisa di cek di website AISI), bukan data penjualan real yang didapat dari pendaftaran STNK baru di Samsat. Tapi yang jelas ,data Distribusi bisa dijadikan patokan untuk mengetahui varian sepeda motor apa yang banyak disukai konsumen.