Sobat pembaca sekalian, oli sintetik masih menjadi favorit bagi sebagian pengguna kendaraan bermotor di tanah air.
Alasannya beragam. Tapi alasan umum yang disampaikan adalah ooi sintetik “lebih bagus”. Tanpa merinci bagusnya dimana 😁
Namanya produk buatan manusia, pasti ada nilai plus dan minusnya jika dibandingkan dengan produk sejenis.
Naah… , disini kita akan ungkap nilai kelebihan dan kekurangan oli sintetik jika dibandingkan dengan oli dengan bahan dasar mineral.
Baca Juga : Perbedaan Oli Sintetik dan Oli Mineral.
Yuuk… Check it out..
Kelebihan Oli Sintetik
- Titik didihnya lebih tinggi dari oli mineral,
Sehingga ini membuat oli sintetik lebih tahan api dan lebih stabil di suhu sangat tinggi.
- Memiliki titik tuang yang lebih rendah dari oli mineral.
Titik tuang yang lebih rendah membuat oli lebih mudah mengalir saat suhu sangat rendah.
- Oli sintetik memiliki stabilitas oksidasi yang lebih baik.
- Memiliki tingkat friksi yang lebih rendah dari oli mineral.
- Oli sintetik juga memiliki kandungan natural detergensi, yang mampu mencegah timbunan deposit pada internal mesin.
Tapi dibalik kelebihannya, oli sintetik juga punya beberapa kekurangan.
Mari kita cermati
Kekurangan Oli Sintetik Dibandingkan Oli Mineral.
- Harga base oil sintetik yang mahal, sehingga berdampak pada harga jualnya yang lebih tinggi dari oli mineral.
- Oli sintetik berbahan phosphate ester mempunyai potensi beracun.
- Aditif pada oli sintetik juga berpotensi lebih sulit untuk tetap tercampur dengan base oilnya.
- Oli sintetik juga berpotensi membuat seal pada komponen mesin mengerut atau melonggar.
- Oli sintetik berbahan dasar ester juga berpotensi rusak, jika tercampur air.
- Bagi yang sering campur campur oli, oli sintetik juga terkenal tidak disarankan untuk tercampur dengan oli mineral, ataupun oli sintetik merek lain.
Meski oli sintetik lebih unggul, bukan berarti oli sintetik tidak layak dipilih. Oli mineral juga sudah lebih dari cukup, untuk penggunaan sehari hari.