- Sudah sempurnakah ibadah puasa kita..? Hal ini berkaitan dengan kondisi kita di lingkungan masyarakat yang kompleks dan tuntutan hidup yang begitu berat dan harus kita lalui dengan tanpa meninggalkan ibadah wajib kita. Intinya sudah penuhkah puasa kita sebulan penuh..? adakah yang “bolong” puasanya..? Jika ia anda tentu tahu apa yang harus di lakukan setelah bulan ini berakhir,jika kurang memahami dengan jelas,segera tanyakan kepada orang-orang terdekat anda yang lebih mengerti tentang hal ini,yang jelas..anda harus segera mengganti puasa yang bolong tersebut.
- Sudah ikhlaskah kita melakukan amalan-amalan sunnah yang ada di bulan ini..? seperti shalat tharawih,tadarus Alqur’an dsb..? karena ada saja fenomena ketika kita merasa sungkan kepada orang-orang sekitar kita ketika tidak melakukan tharawi dan tadarus dan merasa agak sedikit “terpaksa” ketika melakukannya. Sebenarnya hal itu tak perlu terjadi,semua kembali kepada kesadaran kita masing-masing dan keikhlasan kita dalam melakukannya.
- Berapa usia anda saat ini..? Sudah berapa kali anda menemui bulan ramadhlan..? Mungkinkah TAHUN DEPAN KITA AKAN BERTEMU LAGI DENGAN BULAN SUCI INI..? Hal ini brkaitan dengan kenyataan jika usia rata-rata manusia jaman modern ini hanya berkisar di antara 60-80 tahun. Dan jika kita berkaca kepada Pemimpin kita Rasul Muhammad saw,beliau wafat di usia 63 tahun,jadi jika anda saat ini berusia 40 tahun misalnya ,maka bersiaplah 😉 walaupun tidak berarti usia kita sama dengan Rosulullah,bisa lebih,bisa juga kurang. Bahkan Mas Sayur sendiri juga tak bisa memprediksi,bisa saja setelah menulis artikel ini,”kontrak hidup” akan berakhir.. semua adalah rahasia Allah..
- Sudahkah Zakat Fitrah kita tunaikan..?? Semuaumat muslim pasti tahu apa itu zakat fitrah. Intinya zakat Fitrah ini adalah penyempurna ibadah puasa kita.Mungki jika ada puasa kita yang kurangsempurna karena kurang ikhlas atau yang lain,maka zakat fitrah ini yang akan menyempurnakan. Dan menurut guru Mas Sayur dulu ketika ngaji di surau,pahala kita melakukan puasa ini masih mengambang di awang-awang dan zakat fitrah inilah yang menjadi “tiket” untuk bisa “mencairkan” pahala puasa tersebut.
- Ketika kita bersuka cita meyambut bulan Syawal / hari raya Idhul Fitri dan meninggalkan bulan Ramadhlan,sebenarnya ini adalah sebuah Ironi. Karena seharusnya kita bersedih karena kita meninggalkan suatu bulan yang SANGAT-SANGAT ISTIMEWA dan belum tentu kita bertemu bulan istimewa ini tahun depan.
Akhirnya,dengan segala KETERBATASAN Mas Sayur,hanya inilah yang bisa terungkapkan,mungkin saudaraku sesama muslim yang lebih tahu dan mengerti bisa menambahkan di kolom komentar.
Mas Sayur menyadari sepenhnya,jika pembaca blog ini TIDAK SEMUANYA MUSLIM.jadi untuk teman pembaca yang non Muslim, TOLONG TULISAN INI DI TANGGAPI DENGAN BIJAK.
Sekali lagi.Mas Sayur mohon ma’af jika tulisan ini terkesan KURANG KOMPLIT,karena Mas Sayur bukan Ahli di bidang ini,dan hanya berusaha mengungkapkan apayang ada di benak dan di ketahui,tolong di tambahi jika perlu ada yang di tambahkan.