Site icon Zona Motor [dot] net

Motor Injeksi Itu Sebenarnya Kurang pas Jika Harus “Minum” Premium, Benarkah..?

Iklan

 

Yamaha X Ride adalah salah satu motor injeksi kelas “bawah” dari yamaha.

Selama ini yang penulis pahami adalah,penentuan jenis bahan bakar yang harus di konsumsi oleh sebuah mesin motor DI TENTUKAN OLEH RASIO KOMPRESI, bukan oleh jenis SISTEM PENGKABUTAN BAHAN BAKARNYA.

Lalu ketika membaca berita di Kompas , jika sebenarnya motor dengan sistem pengkabutan bahan bakar injeksi DI SARANKAN menggunakan BBM Non Subsidi.

Siapa yang menyatakan itu..?  Berikut kutipan beritanya 

Banyak ditemui, masyarakat mengandalkan bensin murah bersubisidi dengan oktan rendah.KompasOtomotif teringat penjelasan GM Service & Motorsport PT Yamaha Indonesia Motor Manufacturing (YIMM), M Abidin, dalam berbagai kesempatan, bahwa sebenarnya bensin beroktan tinggi lebih disarankan untuk segmen sepeda motor berteknologi injeksi.

”Bukan tidak boleh dan tidak bisa pakai premium. Tapi tidak disarankan. Pengaruhnya pasti ada, terutama karena tingkat ’kebersihan’ bensin yang tidak baik, menyebabkan komponen FI (fuel injection) yang sensitif jadi mudah tersumbat,” terang Abidin.

Kompresi
Ditambahkan, mesin berteknologi injeksi rata-rata kompresinya dinaikkan. Mio Soul GT misalnya, rasio kompresi 8,9:1 dinaikkan menjadi 9,3:1. Tujuannya untuk membuat sepeda motor lebih irit. Tapi tentu akan tercapai jika “minumnya” sesuai spesifikasi, alias beroktan tinggi.

Semakin besar kompresi, semakin butuh bahan bakar berkualitas. Pakai premium, gejala detonasi alias ngelitik cepat atau lambat muncul. ”Pada dasarnya mesin injeksi minim perawatan, asal kualitas bahan bakar bagus,” jelas Abidin.

Ini adalah bukti nyata hasil pengujian yang di lakukan oleh Kang bro Abd.Madjid,lihat sendiri perbedaan kebersihan mesin dari penggunaan 3 jenis BBM yang berbeda.

Penjelasan tersebut bisa di terima secara logika dan tekhnis,tapi MASALAHNYA adalah,KONSUMEN pemakai motor injeksi KELAS ENTRY LEVEL ini, mayoritas adalah masyarakat kebanyakan dengan strata ekonomi **maaf  di bawah rata-rata. Jadi rasanya agak riskan jika mereka setiap hari harus “memberi minum” bensin non subsidi pada kendaraannya.

Bisa di maklumi pula,jika penjelasan pada kutipan di atas sebenarnya bertujuan baik, demi KONSUMEN juga, demi keawetan kendaraan konsumen yang ujungnya tetap akan bermuara pada “nama baik” produsen yang bersangkutan.

Tentu masayarakat di harapkan bijak menanggapi berita ini,saran penulis adalah,jika anda memiliki motor injeksi kelas entry level,maka isilah bahan bakarnya sesuai dengan situasi . Situasi keuangan dan situasi keluarga dan situasi yang lain pula tentunya. Akan SANGAT TIDAK BIJAK jika kita hanya mengejar KEBERSIHAN RUANG BAKAR MESIN MOTOR KITA , tapi kita mengorbankan kebutuhan keluarga yang lebih besar.

Semoga bermanfaat.

Advertisements
Exit mobile version