Sebuah penampakan yang Mas Sayur jepret di sebuah pantai di daerah transmigrasi di distrik Muara Tami Kota Jayapura.
Yang ingin Mas Sayur soroti di sini adalah jelas sekali jika kegiatan ini DI LUAR SEPENGETAHUAN ORANG TUA.
Jika saja orang tua dari anak-anak ini mengetahui jika motor yang mereka belikan untuk anak-anaknya yang tujuan sebenarnya adalah sebagai sarana penunjang sekolahnya di gunakan seperti ini,maka sebagai orang tua normal tentu saja akan ada tindakan tegas kepada anak-anaknya.
Mengapa anak-anak ini bisa sampai seperti ini..? Menurut Mas sayur pribadi ada beberapa hal penyebabnya **opini pribadi,tolong di koreksi jika salah dan di tambahi jika kurang. :
- Ketertarikan pada dunia olahraga otomotif roda dua yang besar dari anak-anak ini kurang mendapat dukungan dari orang tua,sehingga mereka cenderung “curi-curi” dalam menyalurkan “hasrat”nya 😉
- Tidak adanya tempat khusus bagi para generasi muda untuk menyalurkan hobi seperti ini.
Kembali ke judul…
Hal seperti ini tampaknya kerap kita jumpai di seluruh pelosok negeri ini dari Sabang sampai Merauke.
Mereka,para pelaku nya pun bukannya tidak tahu resikonya…mereka tahu itu..dan mereka juga sering mendengar anjuran dan himbauan dari orang-orang yang menyayangi mereka. Tapi nampaknya,hasrat dari darah mudda mereka masih menutupi pemikiran sadarnya,dalam artian mereka belum dewasa.
Lalu apa tindakan kita..?
Secara pribadi,Mas Sayur ogah berurusan dengan anak-anak seperti ini… yang cenderung ogah di ingatkan dan sering nyolot jika di omongin 👿
Ada baiknya jika kita biarkan saja mereka “berkreasi”… toh nantinya..kedewasaan akan “menyembuhkan” mereka dengan sendirinya atau jika kurang beruntung,maka sebuah kejadian tak mengenakkan semacam kecelakaan MISALNYA akan “memaksa” menyadarkannya.
Secara pribadi,Mas Sayur sering merasa perih di dalam hati melihat beberapa kenyataan yang sangat bertolak belakang antara anak-anak dengan orang tuanya.
Jika di pikir secara normal,apakah tega seorang anak ber hura-hura dengan motor yang di belikan orang tuanya,sedangkan sang orang tua bekerja keras dengan “kendaraan seadanya” seperti ini..???