Dua pembalap Astra Honda Racing Team (AHRT) yang berlaga di ajang FIM CEV musim 2018 membahas persiapan mereka dan bicara soal target pada 2018 yaitu bersaing di posisi atas kelas masing-masing.
Setelah penantian panjang selama empat bulan, Gerry Salim dan Dimas Ekky kembali beraksi untuk mengawali FIM CEV musim 2018. Gerry akan menjalani debut di kelas Moto3 Junior World Championship, sementara Dimas akan memulai musim keempatnya di Moto2 European Championship. Keduanya memiliki target ambisius yaitu menutup musim dengan berada di posisi tiga besar dan membuat pendukung mereka di Indonesia bangga.
Bantuan Astra Honda dan mimpi untuk ikut MotoGP World Championship menjadi pemicu semangat mereka. Kedua pebalap, yang kemarin sudah menjalani sesi latihan bebas pertama musim ini di Estoril, dalam kondisi terbaik untuk menjalani putaran pembuka. Mereka menyatakan rencana untuk mewujudkan target tersebut dalam wawancara berikut ini.
Bagaimana persiapan kalian selama pramusim?
Gerry: “Di Jakarta, saya melatih fisik saya dan sesekali berlatih dengan motor. Pada Februari, saya ikut Winter Camp untuk Junior Talent Team di Valencia, berlatih bersama Alberto Puig dan pebalap lain di tim. Kami berlatih motokros, bersepeda, dan tes di Sirkuit Ricardo Tormo. Meskipun hujan turun saat tes dan kami tidak bisa menyelesaikan apa yang kami inginkan, saya bisa mendapatkan feeling yang sangat bagus, terutama dengan power motor Honda.”
Dimas: “Saya sudah melakukan semuanya, mulai dari latihan supermotard hingga sepeda, begitu juga dengan latihan fisik di gym. Awalnya, saya menghabiskan waktu di Jakarta, selama beberapa bulan setelah saya menyelesaikan musim lalu. Beberapa pekan terakhir, saya berada di Barcelona, tepatnya sejak awal Maret. Saya pergi ke Albacete bersama tim untuk melakukan tes, tetapi ada banyak bagian lintasan yang basah sehingga kami hanya bisa melakukan tiga putaran, dengan pertimbangan tidak ingin mengambil risiko. Saya merasa dalam kondisi yang sangat bagus, fisik maupun mental, dan saya tidak sabar untuk memulai balapan.”
Apa target pribadi kalian tahun ini?
Gerry: “Saya ingin meraih hasil bagus yang bisa mengantar saya ke World Championship musim depan. Bulan depan, saya akan berusia 21 tahun dan karena itulah saya ingin memanfaatkan kesempatan yang diberikan Astra Honda Motor dengan sebaik-baiknya. Dengan melihat balapan yang diikuti Andi (Gilang) tahun lalu, saya tahu bahwa kelas Junior World Championship sangat kompetitif. Saya menargetkan bisa masuk tiga besar di klasemen.”
Dimas: “Saya ingin meraih podium sebanyak mungkin dan menutup musim dengan berada di posisi tiga besar. Saya ingin memaksimalkan kesempatan yang sudah diberikan Astra Honda kepada saya untuk terus bersaing di FIM CEV, dan menebus kepercayaan tersebut dengan meraih hasil sebaik mungkin.”
Gerry Salim: “Saya sudah melakukan persiapan lebih dari biasanya untuk mengawali Junior World Championship dengan cara terbaik dan meraih hasil bagus sejak awal.”
Buat kamu, apa artinya ikut balapan FIM CEV?
Gerry: “Ini merupakan langkah yang sangat penting karena ini merupakan ajang pembuktian dan persaingan yang sangat kompetitif. Saya sudah belajar selama membalap di Asia selama bertahun-tahun dan sekarang saya merasa siap untuk menghadapi tantangan ini. Dari yang saya lihat sejauh ini, semua cukup berbeda, dan perbedaan paling mencolok dengan kondisi di Indonesia adalah cuaca di sini jauh lebih dingin. Saya sudah melakukan persiapan lebih dari biasanya untuk menjalani Junior World Championship dalam kondisi terbaik, meskipun saya harus beradaptasi dengan semua sirkuit. Saya ingin meraih hasil bagus sejak awal musim.”
Menurutmu, apa yang menjadi kunci untuk beradaptasi dengan balapan di Eropa?
Gerry: “Saya rasa, pengalaman di Asia saat mengikuti Asia Road Racing Championship dan Asia Talent Cup bisa membantu saya. Gelar juara Asia Production 250cc yang saya dapatkan tahun lalu, menambah rasa percaya diri dan akan membantu saya untuk lebih cepat di lintasan. Selain itu, selama Winter Camp, Alberto Puig memberi saya banyak tips berguna tentang pentingnya mendapatkan set-up motor dan tahu bagaimana merencanakan strategi balapan. Dia membuat saya mengeluarkan kemampuan terbaik saya dan itu menjadi pengalaman menyenangkan. Meskipun hanya punya satu hari tes, saya tahu bahwa ketika sudah membalap lebih lama, saya akan bisa lebih cepat dan makin cepat.”
Dimas Ekky: “Jika bisa meraih banyak podium dan kuat pada setiap balapan, kami akan bisa bersaing untuk menjadi juara.”
Apa analisismu seputar para pebalap yang ikut Moto2 European Championship musim ini?
Dimas: “Menurut saya, ini akan menjadi musim yang sangat kompetitif dan menarik. Beberapa pebalap tahun lalu sudah naik ke Moto2 World Championship, tetapi beberapa pebalap melakukan sebaliknya, dan itu akan membuat musim ini sangat menarik. Kita harus menunggu balapan akhir pekan ini di Estoril untuk melihat siapa yang terkuat dan siapa saja pebalap yang bisa bersaing untuk menang.”
Apakah kamu akan bisa bersaing untuk menjadi juara?
Dimas: “Jika bisa meraih banyak podium dan kuat pada setiap balapan, menurut saya itu mungkin. Kami harus sangat konsisten sejak sesi latihan bebas hingga balapan, sekaligus untuk menjaga agar tetap berpikiran positif. Tahun lalu, saya mendapatkan kemajuan di banyak aspek berbeda. Namun, saya rasa, saya mendapatkan kemajuan terbesar dalam cara saya balapan, yang akan membantu saya agar lebih kompetitif pada 2018.”