ZonaMotor.NET – Alvaro Bautista sedang naik daun, “terbuang” dari MotoGP di akhir musim 2018 karena timnya mengundurkan diri dari ajang balap motor prototipe paling bergengsi sejagad dan tak dilirik oleh tim – tim yang berlaga di MotoGP, pada akhirnya ia “turun kasta” ke balap motor produksi massal WSBK dan bernaung dibawah bendera tim Aruba Racing yang menggunakan Ducati Panigale V4 R.
Performa Bautista di WSBK bersama Aruba Racing menggunakan Ducati Panigale V4 R tak terbendung sejak awal.
4 seri awal gelaran balap WSBK dimulai dari Australia, Thailand , Aragon dan Belanda yang digelar 2 kali Race , podium pertama disapu bersih oleh Bautista bersama Ducati Panigale V4 R.
Dominasi Bautista ini tak lepas dari pengalamannya di MotoGP, faktor rider…, Walaupun faktor tunggangan juga tak bisa dikesampingkan. Lihat saja rekan se tim tim Bautista yakni Chaz Davies yang belum bisa berbuat serupa Bautista walaupun menggunakan motor yang sama.
Sesuai judul, berikut adalah kisah panjang perjalanan karier balap Alvaro Bautista yang admin kumpulkan dari berbagai sumber.
Kejuaraan Dunia 125 cc
Alvaro Bautista lahir di Spanyol, 21 November 1994. Memulai karir balap profesional di kelas GP125 pada 2002 bersama Aprillia.
Setelah tiga balapan musim 2002, dilanjutkan dengan musim debut 125cc bersama Aprilia Seedorf Racing pada 2003, Bautista telah menjadi langganan 10 besar. Ia juga menorehkan podium Grand Prix pertamanya dengan finis kedua di Donnington Park.
Tahun 2005, Alvaro Bautista berganti tunggangan dari Aprilia ke Honda, Bautista tidak sekalipun naik podium. Hasil terbaiknya hanya finis keempat di Assen, dan membuatnya turun hingga peringkat ke-15 klasemen akhir.
Tahun 2006 adalah musim pertama Bautista dengan Aspar, dan kembali menggunakan Aprilia. Bergabung dengan tim yang ideal, Bautista langsung unjuk gigi dengan kemenangan pada dua balapan pembuka dan berbuah manis pada akhir musim dengan menjadi juara dunia GP125 musim 2006.
Kejuaraan Dunia 250 cc.
Tahun 2007 Alvaro Bautista naik kelas ke GP250 , masih bersama tim Aspar.
Bautista mempersembahkan podium pertama di Jerez, yang dilanjutkan hasil serupa di Turki dan Tiongkok. Ia juga menorehkan dua kemenangan di Italia dan Portugal, hasil tersebut mengantarnya menuju peringkat empat klasemen akhir pada musim debut di kelas menengah. Performanya yang terus meningkat membuatnya dianugerahi penghargaan Rookie of the Year kelas 250 cc di MotoGP award 2007.
Tahun 2008 masih di kelas GP250, Bautista mendapatkan lawan sepadan, yakni mendiang Marco Simoncelli yang pada akhirnya mengalahkannya di akhir musim.
Tahun 2009 yang merupakan musim ke tiga nya di kelas menengah, Bautista masih mengincar gelar juara dunia keduanya. Meski meraih dua kemenangan di Jepang dan Catalunya, ia berada di peringkat keeempat pada klasemen akhir,di bawah Hiroshi Aoyama, sang juara dunia, Marco Simoncelli, dan Hector Barbera.
Kelas Primer (MotoGP).
Meski bukan juara dunia GP250 di musim 2009, tahun 2010 Bautista tetap mendapatkan promosi naik ke kelas utama, pada masa itu di sebut kelas primer. Bautista bergabung bersama Tim Rizla Suzuki mendampingi pembalap senior , Loris Capirossi.
Sebenarnya pada tahun 2010 inilah kelas Moto2 dimulai sebagai kelas menengah kejuaraan balap motor dunia dengan perubahan regulasi pada kelas 250 dan meniadakan kelas GP125. Bautista bisa langsung naik ke kelas utama karena ia telah menjalani kelas menengah (250 cc) selama 3 tahun dengan gemilang.
Bautista menjalani musim perdana di kelas utama bersama Suzuki dengan hasil terbaiknya finis kelima di Catalunya dan Sepang. Bautista mengakhiri musim perdananya di MotoGP dengan peringkat ke-13 di klasemen akhir dengan koleksi 85 poin.
Tahun 2011 masih bersama Rizla Suzuki, namun Bautista mengalami kecelakaan parah jelang balapan pertama di Qatar, Bautista harus absen di Losail dan Jerez akibat cedera patah tulang femur kiri. Pembalap Spanyol itu kembali menutup musim di peringkat ke-13, meski dengan jumlah poin lebih sedikit, 67.
Tahun 2012, Bautista Hijrah ke Gresini Honda. Keputusan tersebut terbukti jitu, di mana pada musim perdananya bersama Honda Gresini, Bautista menorehkan pole di Silverstone, satu-satunya pole position miliknya di MotoGP. Bersama Honda Gresini pula pada musim 2012, Bautista menjejakkan kakinya di podium untuk pertama kalinya setelah finish ke tiga di Misano.
Pada race di Jepang 2012, Bautista kembali meraih podium ke-3.
Bautista menempati peringkat kelima klasemen akhir 2012 dengan 178 poin, musim tersuksesnya di MotoGP.
Musim 2013 Bautista masih bersama Gresini, namun ia tak mampu finish di podium, hasil terbaiknya musim 2013 adalah dua kali finis ke empat di Laguna Seca dan Motegi.
Tahun 2014, prestasi Bautista bersama Honda Gresini menurun, meskipun ia sempat berhasil meraih podium ke-3 di Perancis. Bautista mengakhiri musim 2014 pada posisi 11 di klasemen akhir.
Musim 2015, Gresini bercerai dengan Honda dan menjadi tim pabrikan Aprilia. Bertahan dengan tim, performa Bautista jauh dari kata memuaskan. Ia hanya dua kali menembus 10 besar di Catalunya dan Inggris, serta menuntaskan musim di posisi ke-16.
Tahun 2016, performa Bautista menggeber Aprillia Gresini sedikit membaik, dengan torehan terbaik finis ketujuh di Jepang.
Tahun 2107, Bautista meninggalkan Gresini kembali ke Aspar, tim yang membesarkan dirinya. Mengendarai motor Italia, Ducati Desmosedici GP17, Bautista mengawali musim dengan posisi keempat di Argentina. Performanya sepanjang 2017 cukup apik, dengan tujuh kali finis 10 besar, ia menutup musim di peringkat ke-12.
Musim 2018, Bautista masih bersama Aspar. Namun, masa depan Bautista terancam menyusul mundurnya Aspar (Angel Nieto Team) dari MotoGP setelah 2018. Tak punya opsi musim depan, Bautista memutuskan meninggalkan MotoGP dan memilih hijrah ke WSBK bersama tim Pabrikan Ducati, Aruba Racing. Uniknya, Bautista justru mendapat kesempatan menjadi pembalap pengganti di tim Ducati Corse pada seri MotoGP Phillip Island menggantikan Jorge Lorenzo yang cidera dan berakhir dengan finish ke – 4 dengan performa yang hampir mengimbangi pembalap pabrikan Ducati, Andrea Dovizioso.
Balapan terakhir Bautista di MotoGP pada musim 2018 di Valencia berakhir dengan DNF pada balapan yang diwarnai hujan sejak awal balapan.
Berakhirlah perjalanan Bautista di MotoGP.
Mengawali Karir di WSBK
Mengawali karirnya di WSBK, saat melakukan tes pertamanya bersama tim WorldSBK Ducati di Jerez, Bautista langsung mengungguli rekan satu timnya, Chaz Davies.
Saat Balapan WSBK 2019 resmi bergulir, Bautista langsung mendominasi dengan menyapu bersih podium 1 pada 2 race dari 4 seri yang sudah berlangsung hingga April 2019.
Credits : motorsport.com
ALVARO BAUTISTA
2018 – | MotoGP World Championship – Angel Nieto Team – 12th |
2017 – | MotoGP World Championship – Pull&Bear Aspar Team – 12th |
2016 – | MotoGP World Championship – Aprilia Racing Team Gresini – 12th |
2015 – | MotoGP World Championship – Aprilia Racing Team Gresini – 16th |
2014 – | MotoGP World Championship – GO&FUN Honda Gresini – 11th |
2013 – | MotoGP World Championship – GO&FUN Honda Gresini – 6th |
2012 – | MotoGP World Championship – San Carlo Honda Gresini – 5th |
2011 – | MotoGP World Championship – Rizla Suzuki MotoGP – 13th |
2010 – | MotoGP World Championship – Rizla Suzuki MotoGP – 13th |
2009 – | 250 GP World Championship – Mapfre Aspar Team – 4th |
2008 – | 250 GP World Championship – Mapfre Aspar Team – 2nd |
2007 – | 250 GP World Championship – Master Mapfre Aspar – 2nd |
2006 – | 125 GP World Championship – Master MVA Aspar – 1st |
2005 – | 125 GP World Championship – Seedorf Tiempo Holidays – 15th |
2004 – | 125 GP World Championship – Seedorf Racing – 7th |
2003 – | 125 GP World Championship – Seedorf Racing – 20th |