1. Motor Sport

Motor sport mempunyai beban yang berat. Untuk motor jenis ini, tekanan angin ban depan yang direkomendasikan adalah sekitar 32 hingga 34 psi. Sementara ban belakang disarankan untuk diisi tekanan sekitar 39 hingga 41 psi.

Jika tekanan angin ban terlalu tinggi, maka tapak ban yang bersentuhan dengan permukaan jalan menjadi tidak rata. Di sisi lain, jika tekanan angin ban kurang dari batas minimal, maka ban bisa rusak dengan tanda munculnya benjolan di permukaan ban, yang bahkan bisa membuat ban pecah.

  1. Motor Bebek

Motor jenis ini lebih ringan jika dibandingkan dengan motor sport. Tekanan angin ban yang ideal untuk ban depan motor bebek adalah 29 hingga 30 psi. Sementara untuk ban belakang, tekanan angin yang disarankan adalah sebesar 31 hingga 33 psi.

Ketika berkendara sendirian, tekanan angin yang disarankan adalah 29 psi untuk ban depan dan 31 psi untuk ban belakang. Sementara ketika berboncengan, tekanan angin ban yang direkomendasikan adalah 30 psi untuk ban depan dan 33 psi untuk ban belakang.

  1. Motor Matic

Motor matic merupakan jenis motor yang banyak dikendarai karena ramping dan mudah dikemudikan. Tekanan angin ideal untuk ban depan motor matic adalah 29 psi. Sementara untuk ban belakang, tekanan angin yang ideal adalah 33 hingga 36 psi.

Saat berkendara maupun berboncengan, tekanan angin ban di bagian ban depan tetap berada pada besaran 29 psi. Sementara untuk ban belakang, tekanan angin yang disarankan adalah 33 psi dan jika berboncengan, 36 psi.

  1. Motor Trail

Motor trail merupakan jenis motor yang jarang dijumpai, karena umumnya digunakan untuk hobi offroad di kondisi lingkungan yang ekstrem. Jadi, hanya sedikit orang yang memilikinya. Tekanan angin ban yang disarankan untuk motor jenis ini adalah sebesar 22 hingga 25 psi untuk ban depan maupun belakang. .