Siang tadi,ketika lagi ngobrol di bengkel adikku,ada dua orang ABG datang menuntun Satria FU.Tanpa di tanya,salah satu dari mereka berkata,”tolong mas,stang saya patah,ganti dengan yang saya bawa ini,ya..!”.Dan diapun menceritakan penyebab patahnya stang tersebut..
Sepele,bro….Cuma roboh karena posisi parkir yang kurang pas,membentur tanah (bukan aspal lho,ya..) kejadiannya di sawah yang tanahnya pasir ,pas habis ngantar pupuk untuk tanaman cabe.. (satria nya buat bonceng pupuk dua karung 😆 ).Walah…itu stang koq seperti kayu kering saja gampang patah..?
Usut punya usut,ternyata itu stang imitasi,bro…nggak tahu KW berapa… KW 15 barangkali..
Dari sini bisa kita ambil hikmahnya,bahwa untuk suatu modif,memang harus tetap mempertimbangkan keamanan dan kenyamanan berkendara,broder semua pasti lebih faham dari pada saya.. 😳 Penggunaan part imitasi balah boleh saja,nggak jadi masalah yang penting kita tahu kualitas materialnya agak ‘mendingan’.Contoh nyatanya kejadian di atas,untung patah karena roboh di tanah,kalau lagi ngalai,lalu nabrak lobang yang agak dalam lalu stang patah, trus gimana..? Ya..,to…? Memang Part Imitasi sering menjadi pilihan alternatif bagi biker kelas teri macam saya ,
Kemudian soal satria FU yang digunakan untuk ngangkut pupuk..? Itu adalah pemandangan yang sering saya lihat,bukan barang langka..maklumlah dikawasan pedesaan mayoritas penduduknya kaum petani.. Kurang enak rasanya karena motor kita bagus, ketika mau ngangkut pupuk lalu pinjam motor tetangga,kan nggak lucu,bro… 😆