Menanggapi komentar rekan blogger yang kondang dengan karya karya fotoshopnya di ranah blogsphere di artikel saya sebelumnya,yaitu mas Ari CX’s Rider ,maka saya pun ingin bercerita tentang pengalaman yang sudah saya alami tentang hal yang di maksud.
Membawa motor dengan beban berlebih memang susah,dibutuhkan kemampuan ‘lebih’ dari ridernya di samping kondisi motor yang harus ‘sehat’. Sebenarnya intinya hanya ada 2 hal yangsangat menentukan,paling tidak itulah yang saya terapkan,yaitu :
- Keseimbangan. Berhubung barang yang di bawa bukan hanya di posisi atas,juga kiri dan kanan,maka sebelum berangkat kita harus mengatur sedemikian rupa dengan perasaan dan perhitungan yang matang agar beban di kanan dan di kira sms tidak berat sebelah. Begitupun di depan,karena yang saya bonceng total beratnya mendekati 200 kg,otomatis berat akan bertumpu pada bagian belakang motor,sehiingga saya perlu menempatkan barang dagangan lain di bagian tengah motor sebagai penyeimbang.Biasanya barang barang pesanan konsumen yang berat seperti kelapa muda,nangka buah dan pepaya saya bungkus kantong besar dan saya taruh di tengah ( di rangka depan pengendara). Jika tidak..,berhubung medan yang akan saya lalui banyak mendakinya dan jalan tidak rata saya khawatir akan terjadi wheely…. 😀 kayak balapan aja…
- Kesabaran..Yang saya maksud adalah nggak uasah terlalu ngebut..,alon alon wae (biar lambat asal selamat). Termasuk di dalamnya adalah menghadapi kemacetan saat di turunan,rem haruslah pakem,terutama rem depan,maka tak heran saya ganti kampas rem depan paling lama 3 bulan. Jalan yang rusakpun saya hadapi dengan sabar,pelan namun pasti,jika memang di rasa nggak mampu melewati jalan yang rusak parah ,maka saya akan memutar cari jalan yang lain,karena lobang kecil atau batu sebesar genggaman saja jika kita hajar dengan muatan seberat itu,akibatnya akan fatal.
Disamping itu yang lebih penting adalah kewaspadaan dan do’a.dengan niat yang baik,dan do’a yang tulus, InsyaAllah Tuhan akan melindungi Perjalanan kita. Semoga berguna..
ajib,, langsung dibikin artikel..
keseimbangan memang penting banget, kalo barang bawaan segitu tinggi apa masih bisa liat kondisi belakang via spion ?? #tanya lagi
kalau lurus ke belakang nggk bisa, minimal 45 derajad samping kiri dan kanan, makanya spion tak ganti yg paaling panjang,model retro..
joosss…
ati2 ojo sampai nyenggol wong liyo..
ya..bapake…sopir taksi sering marah kalau saya salip,takut spion taksinya kecantol pisang… 😀
Banyak bener kang bawaannya…
http://gombongmotorcommunity.com/jupiter-z1/
Lumayan..hampir 200 kg 🙂
biasanya lewat route mana ya Kang ?
hati-2 ya Kang, tidak usah sampai Angkasa atau Nirwana yaa
abe-skyland-entrop-hamadi-argapura-RSUD dok2-dok 5 YAPIS. PP nggak sampe angkasa..si Risma bisa nangis darah.. 😀
weeee lhadalahhhh, jauh juga yaaa …,
di Abe sampai masuk Perumnas ya Mas ?
abe itu markas besar JVC (Jember Vegetables Crew),jualan saya pertama langsung ke Kompleks Angkatan Laut Hamadi…
kalau masalah keseimbangan salah satu jagoannya
yaaa seperti artikel saya dibawah ini
http://yudhadepp.blogspot.com/2012/10/biker-bernyali-tinggi-dari-indonesia.html?m=1
motor tangguh jangan lupa perawatan berkala nya mas 🙂
nggih,mas…maturnuwun..
Kalo ada motor yang bawaan beginian mending saya minggir ajah, kali ajah ada yang jatuh (pisang) 😀
Yang saya sebel tuh bawa box (kotak isi krupuk) Hadewh.. 🙁