Yang di maksud di sini adalah,saudara,atau famili atau bahkan anak-anak kita yang beranjak “dewasa” ,sudah mulai berani pergi ke sekolah dengan mengendarai motor sendiri.
Sebagai orang tua yang normal,tentu akan ada perasaan khawatir akan keselamatan anak-anak kita,mengingat jalan raya bukanlah tempat yang bersahabat bagi mereka 🙁
Namun karena “keadaan” **maaf kalau penulis ikut-ikutan menjadikan keadaan sebagai kambing hitam, faktanya masih ada sebagian masyarakat kita yang harus merelakan anaknya terancam maut di jalan ketika berangkat dan pulang ke sekolah. Mengapa tidak kost saja di dekat sekolah yang bersangkutan..????
Inilah masalahnya,kadang hal yang penulis sebut sebagai “keadaan” dalam paragrap di atas,memaksa sang anak harus pulang ke rumah untuk membantu atau bahkan menopang kehidupan keluarga.
Ingat bro… masih banyak di sekitar kita adik-adik pelajar yang tidak bermalas-malasan dan rajin membantu orang tuanya bekerja. Di lingkungan tempat tinggal penulis saja,yang notabene mayoritas adalah perantau. Jadi meskipun mereka harus bersekolah jauh dengan membawa motor menembus kemacetan dan keruwetan lalu lintas kota,sore hari nya mereka harus pulang ke rumah untuk membantu usaha kedua orang tuanya,ada yang berjualan makanan,menggelar dagangan di pasar dan lain sebagainya.
Ada pula beberapa orang tua yang sudah sangat “percaya” dan tak mempunyai kekhawatiran sama sekali terhadap anaknya ketika berkendara di jalan raya membawa motor.
Walaupun begitu,mereka adalah manusia biasa…tetap saja rasa khawatir itu menghinggapi perasaan setiap orang tua.
Secara pribadi,sebenarnya penulis sering merasa tidak tega melihat anak-anak mengendarai motor sendiri. Bukannya pelit nggak mau memberi mereka,tapi rasanya keselamatan adalah hal utama.
Bagaimana dengan sampeyan,bro..???