Ya…kalau helm nya seperti itu di pastikan sampeyan bakal mumet Ndhase.

Jujur saja…terinspirasi dari obrolan di warung kopi saat Mas Sayur ngopi di pasar di sela sela belanja dagangan.

Seorang ibu-ibu paruh baya yang hendak pulang dari berbelanja di boncengkan sang suami mengendarai sebuah motor matik yang mempunyai “fitur” bletaaak duoor…  
😉    menolak memakai helm dengan alasan biasa pusing dan sakit kepala setelah memakai helm.
🙁

Dalam hati Mas Sayur mikir..,mosook sich…??  Lha tadi betangkatnya kan juga pake helm…koq nyampe di pasar baik-baik saja ..nggak sakit kepala/pusing,tuch…

Memang sering Mas Sayur mendengar keluhan seperti ini,nggak usah jauh-jauh…nyonya di rumah pun punya keluhan yang sama.
.
Mencoba berfikir positif,kira-kira apa sich yang membuat hal itu terjadi..??
Opini pribadi dan logika sederhana Mas Sayur adalah pemilihan helm yang kurang tepat.
Maksudnya,helm yang di pakai terlalu berat bagi dia ( yang merasa sakit kepala setelah memakainya) .
Ada satu hal lagi,mungkin ukuran helmnya terlalu kecil,sehingga ketika di pakai terlalu sesak dan menekan kepala sehingga menghambat aliran darah di kepala yang bisa mengakibatkan pusing/sakit kepala.

Mohon ma’af..ini hanya sebuah logika sederhana seorang Mas Sayur yang tidak ahli dalam hal ini.
Mohon di koreksi jika ada yang salah.

Btw… memakai helm yang ringan tapi memenuhi standar  keamanan dan tak terlalu menekan kepala dalam arti juga tidak terlalu longar mungkin bisa membantu mengatasi hal tersebut.
.

Bagaimana,bro..??
Apakah sampeyan pernah mendengar hal yang sama..? Atau bahkan pernah mengalaminya…??

.