Di SPBU harga premium di sana menurut pengakuan mereka berdua adalah 25 ribu per liter,tapi SPBU di sana sering kosong stock BBM nya,bisa jadi karena aksi borong para pengecer.
Di singgung mengenai motor yang di pakai,mereka mengakui jika mereka memakai motor sewa,bukan beli sendiri..
Mereka menyewa motor yang di pakai bekerja sebesar 50 ribu per hari.
Dari sini bisa di hitung modal mereka per hari adalah sewa motor 50 ribu dan biaya bensin per hari yang paling banyak mereka habiskan adalah 3 liter untuk konsumsi BBM motor bebek 4 tak.
Ya…mayoritas armada ojek di sana menggunakan motor bebek 4 tak dan merk terbanyak yang di pakai di sana menurut pengakuan mereka adalah motor produksi produsen sayap kepak,bebek entry level Honda Revo dan Honda Supra series,baik yang 100 cc atau yang 125 cc.
Mengapa mereka tak membeli motor sendiri,sehingga bisa memangkas biaya sewa motor..??
Harga motor di sana Nggilani,bro…
Untuk harga motor bekas di pedalaman Papua mungkin akan Mas sayur buatkan artikel tersendiri.
Mempertaruhkan Nyawa.
Bukannya tidak tahu,para tukang ojek di Puncak Jaya tahu persis resiko mereka melakoni profesi tersebut.
Nyawa taruhannya…
Pertama adalah rute menuju ke sana dan hanya bisa di tempuh dengan pesawat udara berukuran mungil seperti gambar di atas dan rute penerbangan yang terkenal dengan medan dan cuaca ekstrimnya menjadi tantangan pertama yang harus berani di ambil jika mau menuju ke sana.
Ke dua, kondisi keamanan di pedalaman Papua yang masih menghangat tentu tak bisa di katakan aman 100% bagi mereka.
Mereka mengakui,rasa was-was itu selalu ada,tapi niat dan tekad yang bulat dan pasrah diri pada sang Khaliq telah mengalahkan segalanya…
Mas sayur tak bisa ceritakan di sini,betapa ada beberapa kasus para tukang ojek di pedalaman Papua yang harus pulang tinggal nama atau di pulangkan dalam sudahkondisi menjadi jenazah,dan kasus-kasus itu jarang yang ter ekspos media..
Mengenai hal ini,apa pendapat mereka..?
“Ajal sudah ada garis takdirnya,mas… Jika sudah waktunya tidak akan bisa di tunda ..,di manapun kita berada “
Itu lah prinsip mereka…
Di akhir percakapan dengan mereka,Mas sayur hanya bisa bersalaman dengan rasa haru,sambil mengucapkan ” selamat jalan taretan ( saudara ) ..,ngastete… ( hati-hati dan waspadalah).
Dan mereka berdua pun berjalan menuju tempat penginapan sementara mereka yang hanya beberapa meter dari warung tempat kami ngobrol,lalu Mas sayur pun pulang ke tempat kost,dan di sepanjang jalan,masih terngiang ucapan kepasrahan mereka tentang ajal seperti tertulis pada quote di paragrap di atas.
Luar biasa menginspirasi, para pejuang yang sebenarnya!
Enggiih….
Benar2 pekerja keras…
http://thegreenblog.net/2016/02/07/meme-cirebon-kota-tilang-memakan-tumbal-kanit-turjawali-polres-cirebon-kota-dimutasi/
Bener-bener perjuangan, kayak teman2 BRI di Papua juga gitu, demi melayani masyarakat kudu naik motor seharian cuma buat nyampe ke lokasi
Gimana kalo R15 tetep SOHC tapi naik kubikasi?
http://motorrio.com/2016/02/07/yamaha-r15-minor-change-aja-tapi-ngapain-dites-jalan/
ow ngeri…
ojek online -ojek online …
Ojek online kayaknya susah berkembang di Papua kang..
Pertama koneksi internet nggak merata,ke dua konsumen yg melek internet masih jarang..
distorsi ma di kota besar di Jawa ya Kang, bak jamur di musim penghujan. kalo kepadata penduduk gimana disana Kang?
Kepadatan penduduk terkonsentrasi di ibukota provinsi Jayapura,
Itu pun kerapatan nya masih sangat sangat longgar jika di bandingkan dg koya kota di Jawa…
Prinsip e nyamuk..
Sedih bacanya
salut dengan mentalnya..
wah keren 🙂
—————————
Cover Engine Handmade Bro !
http://rpmsuper.com/2016/02/06/buat-cover-engine-sendiri/
Nah ini kredibel
http://macantua.com/2016/02/07/mau-dohc-atau-sohc-ah-bodo-amat/
betul, mereka pejuang yang sebenarnya. yang menggunakan sepeda motor bukan hanya buat gaya-gaya-an namun sumber penghidupan
Semoga mereka senantiasa mendapatkan lindungan_Nya…
Aamiin…
Plus gambling sama nyawanya… Tp pasrah sana sang khalik karena mereka mencari nafkah tujuannya
Btw prospek usaha menyewakan motor disana bgmn, dengan medannya apa ga rugi dengan biaya maintenance mas?
Saat ini di Jayapura bisnis persewaan motor sudah surut ,om…
Nggak seperti 5 -7 taun lalu saat saya pertama di Papua.
Kendalanya adalah pertama kredit motor makin di permudah.
Ke dua,angka kriminalitas dan penggelapan ranmor mulai marak seiring dengan makin tingginya geliat perekonomian di Jayapura.
Kalau masih di wilayah Jayapura,biaya maintenance masih wajar,om…
Kalau di pedalaman pihak yang menyewakan motor biasanya adalah merangkap show room motor bekas yang mendatangkan unit motor dan partnya dari Jayapura,soal tekhnisi mereka punya mekanik sendiri. Jadi triple bisnis..,sales,spare part + service and after sales mereka merangkap…
Kebetulan salah satu pelaku bisnisnya adalah teman saya SD dulu waktu di Jawa Timur.
Ohhhhh bener juga ya. Makasih sharingnya. Agar kita tahu Indonesia tdk hanya Jakarta. Semoga yg mas ikhtiarkan senantias diridhoi dan mendapat berkah yang berlipat mas.
Aamiin…makasih do’anya, om Leo… 🙂
Blm selesai baca dah ngakak sama kalimat ‘ini original’ , jadi mau komen langsung wuakakakaka
http://kobayogas.com/2016/02/07/prediksi-kelebihan-dan-kekurangan-all-new-honda-cbr250rr-2-silinder/
Ah…ini VCD Bajakan… 😉
Tenang om… infrastruktur papua akan meningkat pesat
http://78deka.com/2016/02/07/ketika-gunung-bawah-laut-ahm-gagal-meletus/
Kapan kuwi,ngenteni Darmogati dadi Presiden,po..?
malah tambah rusak neng wong kae…. XD …….. aku doakan om… papua itu tanah yg kaya…
Hehehe….
Aamiin…
Walah…. jan gk pernah kebayang seekstrem itu…. ngastete taretan…
https://atasaspal.wordpress.com/2016/02/07/tki-gak-usah-ngeblog-deh/
Enggii…
Mator sakalangkong… 😉
Ternyata ini terbukti, kenaikan harga bbm dan yang lainya tidak semuanya berdampak tidak baik untuk masarakat, bahkan beberapa masarakat kita, bila merantau mencari tempat yang semuanya serba mahal.. Terus bagaimana bila ada sebagian masarakat juga menginginkan semuanya minta yang murah.. Aneh yo mas…!! piye mas kabare..??
Tapi serius tanya
Sebenarnya yang membuat harga motor di Papua jadi selisihnya jauh banget dengan di Jakarta itu apa saja ya mas ?
Hehehe… aneh tapi nyata…
Karena mereka mengkonversi kan hasil kerja mereka ke daerah asalnya,mas…
Ketika uang senilai 200 ribu di Puncak Jaya tidak terhitung banyak,maka ketika di kirimkan ke kampung halaman,uang segitu sdh besar nilainya ,mas
😉
Alhamdulillah,mas Minto kabarku apik apik wae…
Maaf ..kemarin gak bisa gabung touring bareng…
Untuk faktor penentu harga motor di Papua itu banyak faktor sich, mas .
Tapi saya melihatnya dari kacamata pedagang saja, sesuai profesi saya.
Yakni faktor biaya transportasi dan profit yang harus diperhitungkan.
Tapi ini jawaban Versi saya, jawaban Versi official nya belum didapat 😃
Luar biasa, taruhannya nyawa ya mas..
Iya,bah.. 🙁
Salut dg keberanian temen2 mas… terutama tawakal nya, kalo rejeki sm maut dah ada yg ngatur ya mas..
der pede eh slamet dunyah akherat yeh kang
Aamiin….
Pernah ada sekali, 8 tahun yg lalu, orang kampungku (Lamongan) Meninggal di sana.. ketika di bawa ke Kampung, kondisinya sungguh mengenaskan.. kebetulan kerjanya juga jadi tukang Ojek…
Sedih dengernya. 🙁
Saya aja gak tega kang pas ngelihat jenazahnya… :'( dan kata salah satu temen yang tinggal sama almarhum, jenazahnya 3 hari disemayamin di Papua, kalo gak salah sampe di arak keliling Kota juga, jenazahnya juga di pulangkan pake dana patungan dari temen²nya sesama ojekers… Kalo di inget² Sedih pake banget…
Semangat pak
http://satuaspal.com/2016/02/08/jelang-imlek-pasar-gede-surakarta-banjir-lampion/
ngeri pakdhe mung arep golek duit gawe anak bojo lan ninggali wong tuo.. 🙁