Site icon Zona Motor [dot] net

Wawancara Gerry Salim : “Saya Akan Melakukan yang Terbaik pada Moto3 World Championship”

Iklan

ZonaMotor.NET – Gerry Salim (Surabaya, Indonesia, 1997) akan menjalani debut Moto3 World Championship di Mugello, akhir pekan ini, menggantikan Ai Ogura yang cedera untuk Honda Team Asia pada Italian Grand Prix. Gerry dibimbing oleh Astra Honda sejak bergabung dengan Astra Honda Racing School in 2010, dengan hasil terbaiknya sejauh ini adalah ketika dia menjadi juara ARRC kelas Asia Production 250cc pada 2017.

Sejak 2018, Gerry mewakili Astra Honda dan Indonesia di kompetisi FIM CEV – tahun lalu di kelas Moto3 dan tahun ini di kelas Moto2. Debut Grand Prix akhir pekan ini akan menjadi langkah terbesarnya yang sudah dimulai bersama Astra Honda pada kejuaraan lokal di Indonesia dan puncaknya adalah kesempatan untuk bersaing di level tertinggi dalam persaingan ajang balap dunia.

Berikut kutipan wawancara Gerry Salim yang diterbitkan sebagai press rilis dari Astra Honda Racing Team.

Kamu akan menggantikan Ai Ogura pada GP Italia akhir pekan ini. Apa artinya buatmu bisa balapan di World Championship?

“Saya sangat senang bisa mendapatkan kesempatan untuk menjalani debut di Moto3 World Championship dan saya akan menjalaninya sekuat tenaga dan memberikan yang terbaik di Mugello. Saya sedikit tegang, tetapi terutama karena saya sangat senang akhirnya hal ini bisa terjadi. Ini akan menjadi balapan pertama saya di World Championship dan saya harus menikmatinya.”

Apa yang menjadi targetmu pada GP ini?
“Target saya adalah belajar sebanyak mungkin, dan kalau bisa bersaing dengan grup depan dan meraih poin.”

Setelah beberapa bulan memacu motor Moto2, bagaimana kamu mempersiapkan diri kembali memakai motor lebih kecil?
“Saya sudah melakukan banyak balapan dengan motor Moto3, meskipun sudah enam bulan sejak terakhir saya memacunya hingga dua hari tes di Barcelona pekan lalu. Banyak sekali yang kami lakukan selama dua hari tes tersebut. Pada hari pertama saya melakukan ratusan lap, yang membuat saya lebih mengenal motor. Pada hari kedua, kami fokus pada catatan waktu dan kami bisa mendapatkan feeling yang bagus dengan motor.”

Apakah kamu suka Sirkuit Mugello?
“Saya suka sirkuit ini. Saya membalap di sini tahun lalu pada kompetisi Red Bull Rookies Cup dan mencatat waktu tercepat kedua saat sesi kualifikasi, meskipun motor saya bermasalah saat balapan dan akhirnya harus berhenti. Saya suka sirkuit ini karena karakternya cepat, serta memiliki banyak tikungan super-cepat dan beberapa yang hard braking.”

Kamu sudah bersaing di FIM CEV sejak 2018. Ingatkah kamu masa-masa sebelum datang ke Eropa, bersama Astra Honda Racing School?
“Saya mulai bergabung dengan Astra Honda Racing School pada 2010. Pelatih kami waktu itu adalah pebalap Jepang, Noburu Ueda. Itu menjadi pengalaman yang sangat bagus buat saya karena dia adalah pebalap yang luar biasa dan banyak memberi kami motivasi. Sebelum bergabung dengan Astra Honda Racing School, keluarga yang mendukung saya di dunia motorsport. Lalu Astra Honda memanggil saya untuk bergabung karena mereka selalu mencari pebalap-pebalap muda Indonesia, dan memberi para pebalap ini kesempatan untuk membalap bersama mereka.”

NEXT PAGE >>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>

“Astra Honda Racing School sangat fokus mempersiapkan para pebalap muda Indonesia agar suatu saat bisa ikut MotoGP.”

Bagaimana Astra Honda membuatmu berkembang sebagai pebalap?
“Mereka sangat membantu saya. Saya selalu punya tim yang luar biasa, motor bagus, dan secara fisik saya dilatih dengan sangat baik. Semua pebalap Astra Honda berlatih bersama di Jakarta. Astra Honda Racing School sangat fokus dalam mempersiapkan para pebalap muda Indonesia agar suatu saat bisa ikut MotoGP. Menurut saya pribadi, itulah cara terbaik agar bisa ikut World Championship.”

Bagaimana mereka membantumu hingga bisa ikut World Championship?
“Secara bertahap. Saya terus berkembang selama mengikuti berbagai kejuaraan, dari Underbone ke Asia Dream Cup, All Japan Championship, dan berbagai balapan di Asia termasuk ARRC, serta dalam dua tahun terakhir di FIM CEV (tahun lalu Moto3 dan tahun ini Moto2). Sekarang saya punya kesempatan balapan di Mugello, jadi mungkin langkah berikutnya adalah menjadi pebalap tetap di World Championship, sesuatu yang dilakukan Astra Honda bersama para pebalap muda Indonesia.

Apa kenangan terbaikmu dari balapan di Asia bersama Astra Honda?
“Kenangan terbaik jelas pada 2017 saat saya menjuarai Asia Production 250cc di persaingan Asia Road Racing Championship. Dan kami melakukannya dengan Honda CBR250RR, motor buatan Indonesia. Kami memenuhi target Astra Honda, yaitu untuk memenangi kejuaraan bersama pebalap dan motor Indonesia. Saya sangat senang bisa menjadi pebalap Astra Honda yang melakukannya dan saya punya kenangan yang luar biasa dari musim balap itu.”

Apa perbedaan utama antara membalap di Asia dan Eropa?
“Di Asia, para pebalapnya tidak sekuat di Eropa. Ketika saya tiba di Eropa, saya sadar betapa cepat dan agresifnya para pebalap di sini. Hal itu membuat saya mengubah gaya balap karena saya tahu bahwa kalau ingin terus maju dan menembus World Championship, saya harus bisa membalap dengan lebih European style – menjadi lebih agresif dan kuat.”

Sedikit demi sedikit, para pebalap Indonesia bisa mencapai level World Championship, seperti Dimas Ekky dan kamu. Apa artinya ini buat negaramu?
“Indonesia memberi banyak dukungan kepada para pebalap agar bisa ikut World Championship, dan sekarang ada banyak pebalap muda yang kuat. Menurut saya, masyarakat Indonesia senang melihat kemajuan ini dan semua sangat antusias karena di sana sedang dibangun sirkuit untuk balapan MotoGP.”

Apa artinya buatmu, bahwa negaramu akan menjadi tuan rumah balapan MotoGP?
“Ini sangat bagus buat Indonesia bahwa MotoGP akan hadir di sana pada 2021. Banyak sekali penggemar balap yang akan senang karena di Indonesia banyak sekali yang suka balap motor, dan semua orang suka MotoGP.”

Kamu ingin ada di mana pada 2021?
“Tentu saja, saya ingin ikut balapan pada Indonesian Grand Pri

Advertisements
Exit mobile version