4. Presiden Abdurrahman Wahid.
Sosok Abdurrahman Wahid atau lebih dikenal Gus Dur ternyata juga punya kegemaran terhadap motor.
Saat itu Ibu Gus Dur membelikan sebuah motor vespa berwarna hijau.
Vespa tersebut dipakainya untuk melakukan segala aktivitasnya, seperti mengajar, ceramah, belanja, dan berjualan.
Sayang tak ada dokumentasi satu pun saat Gus Dur mengendarai sepeda motor tersebut.
Kisah yang paling masyhur tentang Gus Dur dalam hal sepeda motor adalah
GUS DUR, VESPA HIJAU DAN ES LILIN.
Kisah itu terjadi ketika Gus Dur berada di Jombang, Jawa Timur. Pada 14 Mei 1971, Gus Dur pulang ke Jawa setelah menempuh studinya di Kairo, Mesir, dan Universitas Baghdad, Irak.
Sepulangnya, Gus Dur tidak tinggal di Jakarta, melainkan di Jombang bersama istrinya, Shinta Nuriyah. Gus Dur, ketika itu pada 1972, mencukupi kehidupan keluarganya dengan berceramah dan mengisi seminar-seminar keliling Jawa.
“Selain itu Gus Dur juga menulis kolom untuk majalah dan koran berita nasional. Kolom-kolom Gus Dur rupanya mendapat sambutan baik dan cepat Gus Dur dianggap sebagai pengamat sosial yang sedang naik daun,” kata Greg Barton, penulis Biografi Gus Dur.
Hingga pada 1973, kehidupan Gus Dur dan Nuriyah serba baik-baik saja. Rumah baru mereka di Kompleks Pesantren Kiai Bisri Sansuri, telah rampung. Anak pertama mereka, Alissa Wahid, baru saja lahir. Selain berceramah dan menulis kolom, Gus Dur juga bekerja di LP3ES. Namun demikian, pada akhirnya masalah keuangan tetap membelit juga. Gus Dur dan Nuriyah harus kerja keras untuk menghidupi keluarganya.
Karena kekurangan, Nuriyah akhirnya membuka usaha berjualan makanan kecil di rumahnya, yakni menjual ‘kacang Tayamum’ (kacang yang digoreng dengan pasir). Setiap malam Gus Dur dan Shinta menyiapkan kacang Tayamum ini untuk di jual esoknya kepada ribuan santri. Gus Dur memasukkan sekitar 25 kacang ke kantong plastik, kemudian Shinta menutup plastik memakai lilin
[ merdeka.com ]
Selanjutnya 👉 Presiden Megawati Soekarnoputri.