Membaca sebuah berita di salah satu media online yang isinya tentang judul di atas,saya jadi berfikir,apa iya sampai segitunya..?? Memang berita di media tersebut berdasarkan hasil survey,tapi kejadiannya di luar negeri,Inggris tepatnya. Kita kembali ke ruang lingkup biker,apakah fenomena yang sama juga terjadi di kalangan biker..??
Biking adalah hoby,dan biasanya apapun yang namanya hoby itu rela dilakukan dengan berbagai pengorbanan yang besar.Baik itu waktu ataupun biaya.Contohnya ketika ada seorang biker yang ingin memodif motornya dengan motif tertentu,dan part yang dibutuhkan itu tidak tersedia di kotanya,maka ia akan rela mencari ke tempat lain walaupun jarak agak jauh dan makan waktu yang lumayan lama,atau bagi yang suka memanfaatkan media jual beli online,akan mencari-cari di internet dan memesannya via media tersebut.. Nah..di situ jelas terlihat pengorbanan waktu dan biaya yang tidak sedikit,to..? Apalagi jika dia sampai rela berburu sendiri ke luar kota sampai lebih dari sehari,jelas dia harus meninggalkan keluarganya demi hobynya..
Di sini kita bercerita tentang biker yang sudah berkeluarga,kalau yang bujangan akan lain ceritanya. Pernahkah terpikir apa yang ada dalam benak keluarga kita ketika kita pergi jauh hanya untuk sbuah hal yang namanya hoby..?? Jangan-jangan mereka (anak dan istri) merasa di nomorduakan,padahal mungkin tak pernah ada niat seperti itu di hati biker yang bersangkutan.
Belum lagi kalau sudah menyinggung masalah keuangan keluarga,sangat sensitif… Bagi biker yang sudah mapan dan berkecukupan mungkin hal itu tak jadi masalah,tapi jika yang termasuk ke dalam masyarakat kebanyakan,terus piye..??
Saya sendiri pernah melihat seorang teman yang ketika memodif motornya dia tidak berfikir ulang untuk membeli part yang di butuhkan,tapi giliran anaknya minta jajan,dia bujuk anaknya dengan kue yang lain yang lebih murah dan mudah di dapat.. 🙁 kasihan..
Adakah fenomena seperti itu,di skitar anda..??? Atau berita dan survey di atas hanya berlaku di luar negri dan tidak di Indonesia..??
kalo sudah hoby mau gimana lagi pakdhe
namun biasanya orang kalo sudah dewasa sudah berbeda pola pikirnya,lebih mementingkan keluarga dibanding sekedar hoby
kalo aku biasanya istri tak kasih pengertian untuk apa aku beli part2 itu,dan yg penting ga utik2 duwit belanja,kalo masalah itu istri sangat sensitif iso2 ga di ke’i jatah pakdhe,hehehehehehehe
tepat sekali..
kasian..kasian..kasian.. atook..ooo atok..
kembali ke kodrat manusia. manusia itu hidup untuk mati. lelaki kerja untuk menafkahi keluarga. kita kerja itu untuk anak kita (utama). so, boleh modif asal itri merestui atau setidaknya semua kebutuhan urgen telah terpenuhi. 😉
harus ada prioritas.
betul…betul..betul
#upin-ipin mode on:
hehehehehehe
Nék aku saiki wis ingsyab lho mas…. Tapi Ngga tau kalo besok…wkkkk upsss, semoga tidak lagi..
semoga.. 🙂
kepentingan anak istri harus diutamakan
sebelum kepentingan suami
http://yudhadepp.blogspot.com/2013/01/warna-terbaru-yamaha-r15-v20-2013.html?m=1
begitulah…
kebetulan saya bekum berkeluarga jadi masih bebas.
memang buat yang sudah berkeluarga akan lebih sulit menjalankan hobby, apalagi yang menyita banyak waktu dan materi(duit). hehe
bujangan,rek..
iyo lah, isih 20 taun mosok wis rabi
Waktu saya bujang selalu utamakan Mertua… (itu saya lho…) Kalo anak sekarang pasti enggak lah…. (enggak beda…. Upsss) wkkkakakakk…
😀
tetep keluarga yang utama
keluarga yang utama,
sampai sekarang, keinginan saya menggunakan motor sport tetap tak terkabulkan karena harus mengalah dgn kebutuhan keluarga
saya cukup naik bebek astrea prima saja 🙂
aman, tentram dan damai 🙂
😆 bebek honda yang berkualitas prima … dan harga masih tinggi karena masih banyak yang cari..
Sudah hobby..
http://trexton.wordpress.com
terutama waktu. Kalau sdh ada anak, tidak bisa lagi nongkrong di bengkel. touring berhari2.
Uang sih relatif. modif itu tergantung kekebalan terhadap racun