Membeli Motor Non Mainstream,Harus Siap Sesuatu yang “lebih”

x ride di pantaiMotor yang “ora umum” dalam artian bukan motor kebanyakan dari sesama motor sekelasnya,dan di sini yang di soroti tentu dari sisi desainnya. dan kita batasi bahasan ini di segmen entri level,baik itu matik ataupun bebek. Tidak akan cerita soal moge di atas 200 cc.

.

Sesuai judul di atas,”sesuatu yang lebih” itu maksudnya apa..? Bukan masalah jumlah dana yang harus di keluarkan seorang konsumen untuk membelinya,tapi lebih kepada kesiapan mental si pembeli motor nyleneh tersebut. Maksudnya…?  Memang ada semacam kebanggaan tersendiri ketika seseorang mengendarai motor yang “lain dari pada yang lain,tapi di lain sisi konsumen tersebut harus SIAP ketika harus membeli part untuk motornya yang tidak umum di pasaran dan kesulitan,bahkan ketika di dealer pun harus indent dalam waktu yang tidak tentu.

.

honda-cs-1-12Yang kedua,seorang pemilik motor non mainstream harus SIAP dengan kenyataan bahwa harga jual kembali motornya akan jatuh lebih banyak di banding dengan motor kebanyakan yang sekelas. Di sini kita tidak bicara merk lho ya…

Dan lagi,biasanya akan sulit mendapatkan pembeli yang berselera dengan motor non mainstream,karena mayoritas konsumen di negeri kita ini suka dengan hal yang pasti-pasti saja,maksudnya dalam membeli motor yang “umum” saja,nggak usah yang nyleneh, di sukai banyak orang dan harga jual kembalinya juga nggak jatuh-jatuh amat   😉

.

Naah...yang ini termasuk "ora umum" juga,to...?    ;-)    nyomot milik #slikurewustyle maker
Naah…yang ini termasuk “ora umum” juga,to…? 😉 nyomot milik #slikurewustyle maker   😉

Faktanya memang,pemilik motor non mainstream memang jauh lebih sedikit di banding motor kebanyakan. Pertanyaannya adalah,apa kira-kira motivasi seseorang membeli motor non mainstream…? Hanya sekedar ingin tampil beda dengan harus menyiapkan sesuatu yang berat di belakang hari,ATAU MEMANG SELERA MEREKA yang TINGGI…????    😉

Advertisements

Author: Mas Sayur

95 thoughts on “Membeli Motor Non Mainstream,Harus Siap Sesuatu yang “lebih”

  1. Itu betul adanya.
    Harga jual kembalinya rendah.
    Seperti CS1 saya, Harga barunya sangat mahal, so dulu saya beli second cuma 7jutaan dari tangan pertama.
    Dan memang betul, sparepartnya langka dan harus indent. Karena sebagian partnya harus impor dari thailand.
    Sayapun mesti pilih-pilih ahass yang serius mesenin sparepart, karena pernah nunggu indent sampe 2 bulan nggak dapet barang.

    1. Kita satu nasib bang…
      aku juga punya motor mainstream…1 merk dengan jenengan…ya jelas, pasti di gemengi oleh tetangga waktu beli pertama..kenapa gak beli yang pasti2 saja. tapi kembali lagi, tumpakane uenak ang, body emang berat tapi anteng e+stabil itu yang dicari saya+bapak… hehehehehe…jadi si mainstream tetap bertahan di rumah meski ganti2 warna, saat ada orang yang minat beli dengan harga tinggi kita jual. dan kita nyari lagi hehehehe (second maksud e) tapi yang sama+mesin masih enak ci…hehehehehehe

      Salam Belalang Tempur…

      1. Intine beli bukan untuk dijual lagi, tapi 2 kali orang e maksa bang,, yang pertama kaze R hitam, yang ke 2 blitz…yang terakhir ini tidak akan dijual…aku muring2 wesan bang. lak jenengan maen kerumah ntar lak tahu..hehehehe

      2. gito : terserah saya menganggap motor milik saya itu mainstream / nonmainstream…
        lak menurut anda non, ya silahkan, lak menurut orang lain mainstream ya silahkan…saya mah…terbuka mau dibilang opo wae…hehehehehe…asal masih dalam batas s.o.p.a.n 😀

    1. secara keseluruhan produk motor,model ayago memang non mainstream…tapi kalau melihat jumlahnya yg buanyak di jalanan dan di tambah sdh pernah model serupa dulunya baik dari suzuki sendiri atau pabrikan yg lain,jadinya ya.. mainstream juga… 😀

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.