ZonaMotor.NET – Gerry Salim menjalani tantangan berat pada paruh pertama musim keduanya di persaingan FIM CEV, beradaptasi di kelas Moto2 European Championship dan rutin finis 12 besar saat berhasil menyelesaikan balapan. Satu-satunya kemundurannya adalah cedera yang diderita ketika terjatuh saat menghindari pebalap lain yang jatuh di depannya.
Kini, setelah pulih dari cedera patah tulang selangka, Gerry punya rencana ambisius saat menjalani sisa balapan musim ini, yaitu bisa bersaing dengan para pebalap tercepat di kelasnya, dan menargetkan selalu naik podium.
Berikut Wawancara Gerry Salim yang dirilis oleh Astra Honda Racing Team ke News Room ZonaMotor.NET.
Bagaimana evaluasimu dari setengah musim FIM CEV 2019?
“Ini merupakan musim perdana saya memacu motor Moto2 dan paruh pertama berjalan baik, tetapi saya pikir saya kurang sering bersaing dengan para pebalap tercepat. Dan ini sesuatu yang ingin kami perbaiki. Saya harus melatih mental dengan keras agar bisa melakukannya pada paruh kedua musim ini.”
Bagaimana proses adaptasimu di kelas Moto2?
“Adaptasi dengan motor Moto2 sangat menantang buat saya. Saya akan terus berusaha yang terbaik agar bisa beradaptasi 100 persen, tetapi saya belum bisa melakukannya secara kontinu.”
Apa saja perbedaan membalap dengan motor Moto3 dan Moto2?
“Di kelas Moto3 tahun lalu sangat sulit untuk beradaptasi karena posisi mesin, sehingga saya tidak bisa merasa nyaman. Namun, ketika menggantikan Ai Ogura di Moto3 Italia, saya bisa mendapatkan posisi yang nyaman dan memacu motor dengan maksimal. Di kelas Moto2, saya mendapatkan feeling yang bagus, tetapi masih belum bisa konsisten.”
Apakah bagian yang paling sulit saat bersaing di Moto2 European Championship?
“Mungkin para pebalap pesaing. Level persaingannya sangat tinggi dan mereka sangat agresif, selalu ingin menyalip di setiap tikungan.”
Apa poin paling positif pada musim ini?
“Saya bisa meraih poin di hampir setiap balapan, tetapi ini bukanlah target saya. Target saya adalah harus bisa bersaing di depan dan meraih podium.”
“Saya ingin meningkatkan kemampuan balap saya, fisik, dan mental saya untuk bersaing demi menjadi juara di kelas Moto2.”
Bagian mana yang ingin kamu tingkatkan pada paruh kedua musim ini?
“Tentu saja saya ingin meningkatkan kemampuan balap saya, fisik, dan juga mental untuk bersaing demi menjadi juara di kelas Moto2.”
Apa yang kamu rasakan ketika menjalani debut Moto3 World Championship di Mugello?
“Saya sangat senang menjalani debut World Championship di Mugello, tetapi saya juga sedikit tegang karena itu adalah kali pertama saya. Tetapi, saya terus menjaga konsentrasi sehingga bisa meraih hasil bagus.”
Bagaimana rasanya membalap di World Championship? Apa yang kamu rasakan dan pelajari?
“Balapan di World Championship sudah pasti sangat sulit, dan saya harus melatih mental saya agar bisa bersaing dengan para pebalap terbaik. Saya belajar banyak dari membalap bersama mereka. Mereka sangat cepat beradaptasi dengan lintasan dan bisa konsisten.”
Apa targetmu pada paruh kedua musim FIM CEV 2019?
“Target saya adalah meraih hasil bagus untuk Astra Honda Racing Team, dan saya harus bisa bersaing lagi dengan para pebalap tercepat.”
Bagaimana proses pemulihan tulang selangkamu? Apakah kamu sudah 100 persen fit?
“Kondisinya sudah membaik. Dua minggu setelah operasi saya mulai berlatih kembali dengan naik sepeda, dan pada minggu ketiga saya sudah mulai berlatih dengan motor.”
Apakah kamu sempat berlibur? Kamu pergi ke mana?
“Saya kembali ke Indonesia, tetapi tidak untuk berlibur. Saya memilih menjalani pemulihan di rumah dan menghabiskan waktu bersama
mantap Pak Made
so amankah disana??
http://duatak.com/2019/09/07/roda-roda-gila-yamaha-dt-125-motor-enduro-idola-kawula-muda-dekade-70an/