Sobat pembaca sekalian, dibeberapa group otomotif di media sosial, tidak sulit menemukan trit tentang penggunaan minyak goreng yang dicampur kedalam oli mesin dengan perbandingan tertentu dengan tujuan mendapatkan efek “enak dipake”, “tahan lama”, mesin bersih” dan atau yang lain sebagainya.
Sebenarnya, ini bukan fenomena baru. Mas Sayur pribadi sudah mendengar tentang hal itu sekitar tahun 2015. Waktu itu sosial media belum se masif saat ini, sehingga nggak terlalu heboh. Beda dengan saat ini, dimana sosial media sudah begitu masif, sehingga untuk menjadi viral adalah hal yang tidak begitu sulit.
Pemakai Bicara Testimoni, Pakar Bicara Komposisi.
Dari beragam trit tentang mencampur minyak goreng ke dalam oli mesin yang Mas Sayur simak, hampir 100% “pelakunya” menyampaikan testimoni yang positif.
Intinya, pencampuran minyak goreng ke dalam oli mesin tidak memiliki pengaruh buruk dan mesin motor atau mobil tetap baik baik saja. Seperti itulah testimoni para “pelakunya”.
Sementara itu, pakar per olian yang benar-benar kompeten di bidangnya juga turut menyampaikan pendapatnya.
Dikutip dari kompas.com ,Technical Specialist PT Pertamina Lubricants (PTPL) Brahma Putra Mahayana mengatakan minyak goreng memang memiliki kesamaan dengan oli mesin, tapi karakternya secara spesifik berbeda.
“Memang minyak goreng sama hal nya seperti senyawa asam lemak lain, memiliki sifat melarutkan atau solvency, namun bila kita melihat secara keseluruhan fungsi pelumas pada era mesin modern, penggunaan minyak goreng dalam oli mesin bukan lah pilihan yang bijaksana,” ucap Brahma kepada Kompas.com, Sabtu (15/4/2023).
Tindakan Yang Tidak Tepat.
Banyak parameter yang harus dipertimbangkan agar fungsi pelumasan oli mesin berjalan dengan baik, menurut Brahma.
“Misalnya kekuatan terhadap oksidasi, kemampuan menetralkan asam hasil pembakaran, serta kecenderungan membentuk varnish/sludge/insoluble pada komponen oli mesin, dan lainnya,” ucap Brahma.
Brahma mengatakan, di dalam oli mesin ada formula khusus yang dapat membersihkan komponen mesin secara khusus.
“Komponen utama oli mesin yang bertanggung jawab menjaga agar mesin bersih adalah aditifnya, lebih khusus yaitu detergent dan dispersant, kedua kandungan aditif tersebut normalnya tidak dimiliki oleh atau terdapat pada minyak goreng,” ucap Brahma.
Brahma menyimpulkan, menggunakan minyak goreng untuk masakan sebagai oli mesin merupakan tindakan yang tidak tepat.
Teori dan Testimoni Tidak Selalu Sejalan.
Begitulah, fakta di lapangan memang antara teori dan testimoni tidak selalu sesuai. Tidak hanya dalam hal ini, tapi di berbagai bidang lainnya.
Kesimpulannya, semua kembali kepada sobat pembaca sendiri. Yang jelas, tidak perlu sampai bersitegang hanya perkara ini. Yang mau campur minyak goreng dengan oli mesin ya Monggo, yang tidak setuju ya silahkan saja.
