Pict by : bing’s AI
Sobat pembaca sekalian, mencuci motor dengan alat yang bisa menyemprotkan air bertekanan tinggi, saat ini sudah jamak dilakukan. Bahkan alat cuci semacam itu sudah banyak dijual bebas dengan harga terjangkau.
Asyik sih memang nyuci motor dengan alat semacam itu, apalagi pas liburan.
Namun ada beberapa hal yang perlu diperhatikan saat nyuci motor dengan air bertekanan tinggi.
Yuuk, kita simak..
-
Jika alat anda bisa di stell, atur ke tekanan sedang.
Karena tekanan tinggi berpotensi negatif. Diantaranya memperbesar potensi air masuk ke tangki yang efek jangka panjangnya nggak bagus (tangki bisa berkarat dari dalam dan lalu membuat tangki bocor).
-
Jangan arahkan air bertekanan tinggi ke arah radiator atau perkabelan.
Kisi-kisi radiator bisa penyok dengan air bertekanan tinggi. Jika ini terjadi, maka fungsi radiator bisa terganggu.
-
Hindari menyemprotkan air bertekanan tinggi ke perkabelan dan lampu utama.
Dengan semprotan air bertekanan tinggi, ada peluang besar air masuk ke sela sela sambungan kabel dan juga ke mika lampu. Pada lampu utama, efeknya pengembunan . Pada kabel efeknya konsleting.Pada kabel busi / cover busi bisa menyebabkan mesin motor sulit dihidupkan.
-
Segera Keringkan Bodi Motor dan Komponen Rem.
Setelah ritual mencuci motor selesai, hal yang perlu dilakukan adalah mengelapnya sampai kering menggunakan kain microfiber.
Selain area bodi, menurut buku Manual Service Honda CBR150R, komponen rem juga wajib dikeringkan setelah terkena siraman air.
Pasalnya, air yang mengendap menyebabkan efektifitas pengereman berkurang.
Caranya bisa dengan melakukan pengereman beberapa kali ketika motor berjalan dalam kecepatan rendah.
Hal ini bertujuan untuk mempercepat proses pengeringan rem.