Banyaknya merk oli pelumas yang di tawarkan di pasaran mungkin membuat kita tergoda untuk mencobanya,apalagi dengan embel embel peningkatan performa,teknologi pelumasan yang canggih dan alasan yang lain. Namun jikia kita adalah biker yang ‘hanya’ menggunakan motor kita untuk keperluan seadanya,yaitu menunjang aktifitas kerja kita,mungkin kita tak perlu berlebihan dalam memilih oli untuk tunggangan kita. Toh,kita bukanlah pembalap yang membutuhkan peningkatan performa yang luar biasa. Jadi intinya oli yang di rekomendasikan pabrikan mungkin lebih baik bagi motor yang kita gunakan untuk kegiatan harian kita.
Pemikiran ini muncul ketika ada teman yang mengagungkan merk oli impor yang katanya bisa menambah kecepatan motornya 😀 ,dan saya sendiri juga baru dengar tentang hal ini.. Mungkin benar juga opini teman tersebut,namun apakah tidak ada efek sampingnya untuk motor harian..? Mengingat biasanya oli racing itu usia daya lumasnya lebih pendek dari oli yang di rekomendasikan untuk harian. Di tambah lagi pengetahuannya tentang usia penggunaan oli yang terbatas. Maksudnya..??
begini…,sudah menjadi sesuatu yang umum,ketika kita mau ganti oli,ada pertanyaan yang di tujukan kepada kita dari seseorang,atau bahkan mungkin mekanik bengkel. “Sudah berapa hari olinya nggak di ganti..? atau “terakhir ganti oli kapan..? sudah berapa hari..? ” Padahal waktu ganti oli itu di tentukan oleh jarak tempuh,bukan ukuran hari. Sampeyan semua tentu mengerti apa yang saya maksud.
Lalu apakah masih ada di sekitar anda orang – orang yang berfikir seperti itu..???
betul mas, itu ditentukan sama jarak tempuh, kecuali motor jadul saya yg buat gledhekan istri, speedometernya wis bodhol… terpaksa saya lingkarin tanggal pake pulpen merah…
pengecualian.. 😀 kalau bisa ya speedonya di perbarui,mas.. 🙂
halah…takut podium disabet orang malah salah ketik… maksudnya “terpaksa saya lingkari tanggalan / kalender pake pulpen merah)
aja kesusu,ya..ora ana sing nguber kie..
waahh pake oli putih itu pak lek?? katane sih penguapanya super tinggi lhoo… untuk hsx 125 ane tetep tak kasih federal oil.. kemaren pakai evotec juga kayak’e g cocok.. enak yang u-tech
hmm…makasih infonya,ki.. 🙂
biasanya dibuku petunjuk ada spek oli yang diperbolehkan untk dipakai tiap motor mas… apapun merk-nya yang penting sesuai speknya it’s ok…..
sip… 🙂
apapun olinya yang penting rutin gantinya dan jangan sampai telat 😀
setuju…
saya telah jatuh cinta dengan oli keluaran pertamina
jadi motor saya enggak pernah menggunakan
oli keluaran honda kawasaki suzuki maupun yamaha
http://yudhadepp.blogspot.com/2012/12/ketika-honda-menjawab-artikel-saya.html?m=1
sama seperti saya ya. Aku pakai Enduro 20W-50, kentel2 tapi stabil g panas. Manasinv gampang. di tambah harga terjangkau, ampe 500km udah ganti (1 bulan cuma nempuh 500km,,hihii)
Kalau ane membaca di buku petunjuk pemilik, oli untuk vixion adalah dgn SAE 20W-40 atau 20W-50. Tp beres yamaha malah memberi type SAE 10W-40 sebagai oli standar Vixion.
Ada beberapa sebab knp banyak yg memakai oli selain yg di rekomendasikan pabrikan.
Contoh seperti ane yg mengganti dgn merk lain untuk di Vixi? Karena oli yg di siapkan YIMM buat motor Vixion tsb di mesin vixion ane sangat tidak nyaman. Mesin terdengar kasar, pergantian gear agak susah, panas yg berlebih. Itu yg ane rasakan. Jd alasan ane mengganti merk lain agar nyaman saja saat di kendarai
Selain pergantian di tentukan oleh jarak, di tentukan juga oleh kondisi jalan yg kita lalui.
Maaf kalau ada yg kurang berkenan
lha sekarang ini pakai merk lain selain yamahmud trus SAEnya 20w-50 (standart vixi) apa tetep 10w-40 sob?…
udah pernah njajal oli pabrikan dan non pabrikan..yg pasti ada harga ada rupa.. 🙂
saya dahulu dah kadung suka ma castrol utk oli atas pak waktu punya satria soalnya bau nya harum. utk oli mesin saya tetep kasi mesran. lalu utk cbr saya sering gonta ganti. repsol, castrol, motul dan terakhir shell.
—
http://www.dk8000.co.nr
motorku setia sama oli yg direkomendasikan oleh pabriknya om 😀
http://kenthoetboreup.wordpress.com/2012/12/19/7-motor-standart-terkencang-versi-motorplus-award-2012/
yamalube..??
Justru hitungan yg tepat adalah hitungan jam mesin bukan jarak tempuh.. Hitung aja brapa jam mesin motor kita beroperasi, oli hanya melindungi mesin bukan keseluruhan motor..
lha ini yg lebih tepat kayaknya.,tapi sangat jarang orang yg ngitung berapa jam mesinnya hidup per hari atau perbulan, apakah sampeyan salah satunya.?
setelah berapa jam dipakai mesti ganti oli?
Hitungannya bukan jam..terlalu repot…
Perhitungannya adalah angka yg di tempuh dlm hitungan KM di speedometer
Untuk motor harian biasa…ada baiknya mengganti oli setelah menempuh jarak 2000 KM
bisa ngga kalo motor ganti2 oli,,?
bisa saja..asal spesifikasi olinya msh sesuai dengan mesin anda..
Hanya sekedar memberitahukan informasi yang sesungguhnya dan sebenar-benarnya. Motor matik pakai enduro matik, motor lain-lain Enduro 4T, kalau mau tarikan ringan pakai Enduro Racing. Enduro, Mesran dan Prima XP adalah produk buatan Pertamina. Satu-satunya pembuat produk dalam negeri terbesar. Tahukah kalian saat ini hutang kita naik dari 2000 trilyun di tahun 2013 dan jadi hampir 4000 trilyun di 2014? Tidak mungkin jumlah korupsi mencapai 2000 trilyun. Korupsi di proyek sebesar Hambalang saja hanya maximal 1.5 trilyun. Artinya nilai maximal korupsi dinegara kita paling hanya 50-100 trilyun setahun untuk semua proyeknya per tahun. Lalu bagaimana bisa hutang kita meningkat 2000 trilyun dalam setahun? Jawabannya adalah karena KITA SENDIRI. Bayangkan tiap pagi kita sikat gigi pakai pepsodent buatan Amerika, pakai HandPhone Samsung buatan Korea dan mainan Laptop Lenovo dari China. Kita beli HP Samsung 8 juta padahal produsennya di Korea hanya butuh 2 juta untuk produksi. Artinya yg 6 juta kita sumbangkan ke negara lain. Dan tanpa disadari setiap hari kita melakukan ini. Rakyat kita terjajah secara perekonomiannya. Bisa-bisanya rakyat memilih oli Shell, Honda, Yamaha, dibanding oli Pertamina yang produk dalam negeri? Rakyat kita yang bodoh kurang cinta negara dan selalu membangga2kan produk asingnya (Motul, Samsung, Apple). Setiap kali import kita lebih besar dari pada export maka hutang negara kita meningkat. Tahukah kalian apa yang terjadi jika hutang kita terlalu besar dan kita tidak bisa bayar? Ya kita akan seperti Yunani ataupun Bolivia dimana negaranya bangkrut dan dijajah kembali, dirampas, uang pajak bukan untuk pembangunan tapi untuk negara lain. Tahukah kalian untuk setiap botol produk pelumas Pertamina yang kalian beli, keuntungannya langsung masuk ke kas negara? ke APBN kita untuk biaya pendidikan, perbaikan jalan, dan kesehatan? Tentu tidak tahu, karena otak kalian dicuci oleh iklan, hanya cinta Top One, Federal, dan Castrol. Jaman dulu kita perang lawan penjajah dan merdeka itu mudah, hanya ambil bambu runcing dan perang. Jaman sekarang gimana kita mau perang kalau kita dengan sukarelanya menyumbang lebih dari 50% uang kita ke negara asing. (Harga Samsung 8 juta, biaya produksi Korea hanya 2 juta, kita nyumbang Korea 6 juta (75%)). Jaman penjajahan saja kita hanya dipungut 50% dari padi yang kita tanam secara paksa, namun sekarang kita ikhlas memberi lebih dari 50% penghasilan kita ke bangsa Asing. Kenapa? Karna produk mereka lebih bagus? Siapa bilang Shell, Federal, Castrol, Top One, AHM, Yamalube lebih bagus dari Mesran, Prima XP dan Enduro???
terima kasih…sobat..
semoga penjelasan ini bisa kita pahami dan kita renungkan lalu bisa memutuskan sebuah langkah positif…
jujur saja…sebenarnya saya adalah pengguna Prima XP.sejak dulu namanya masih Mesran Prima.. 🙂